kelebihan dan kekurangan kepemimpinan transformasional
mencakuppermasalahan yang berkaitan dengan kepemimpinan transformasional dan prestasi kerja pada kantor Bupati Kabupaten Majene. Dalam penelitian ini, digunakan angket yang memiliki indeks skala Likert 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = TidakSetuju 3 = Kurang Setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju 2.
Perbedaanutama antara kepemimpinan yang melayani dan kepemimpinan transformasional adalah bahwa dalam gaya kepemimpinan yang melayani, fokus pemimpin adalah pada pengikutnya sedangkan, dalam kepemimpinan transformasional, fokus pemimpin adalah menuju tujuan organisasi dan organisasi.. Kepemimpinan tidak dimaksudkan hanya
Ciripemimpin dengan gaya transformasional yang pertama adalah selalu berusaha memperbarui target, teknik, dan cara kerja seiring berjalannya waktu. Kedua gaya kepemimpinan tentu punya keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Pun memiliki perbedaan pengaruh terhadap performa kerja karyawan. Meskipun demikian, perlu diingat
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 Working Paper 2016 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAN KAJIAN TEROTIK DAN EMPIRIS Isnaini Mualldin, Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta isnainimuallidin A. Pendahuluan Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pengembangan dan kemamajuan dari sebuah organisasi. Dengan adanya kepimimpinan yang kapabel akan berdampak bagi kemajuan organsasi. Sebab pemimpin sangat diperlukan untuk menentukan visi dan tujuan organisasi, mengalokasikan dan memotivasi sumberdaya agar lebih kompeten, mengkoordinasikan perubahan, serta membangun pemberdayaan yang intens dengan pengikutnya untuk menetapkan arah yang benar atau yang paling baik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kotler dalam Lunenburg, 2011 menjelaskan bahwa “the leadership process involves a developing a vision for the organization; b aligning people with that vision through communication; and c motivating people to action through empowerment and through basic need fulfillment. The leadership process creates uncertainty and change in the organization”. Berdasarkan definisi diatas, dapat dilihat bahwa kepemimpinan menjadi sangat urgent dalam mengawal kemajuan bagi organisasi dalam kondisi yang seringkali menghadapi perubahan yang tidak menentu. Menurut Lawler 2007, perubahan yang tidak menentu ini membutuhkan sorang pemimpin yang mampu mengantisipasi perubahan dengan pengetahuan yang konfrehensif dalam mentrasformasikan perubahan organisasi. Salah satu model kepemimpinan yang tampaknya menjanjikan dalam hal pengelolaan perubahan yang sedang 2 berlangsung dalam organisasi ini adalah model kepemimpinan transformasional berdasarkan visi dan pemberdayaan yang telah menunjukkan efek positif. Salah satu pendekatan kepemimpinan yang populer dan mendapat banyak respon dari banyak peneliti awal 1980-an adalah pendekatan transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah bagian dari Paradigm Kepemimpinan Baru yang memberikan perhatian lebih pada unsur karismatik dan afektif kepemimpinan. Bass dan Riggio 2006 mengemukakan bahwa popularitas kepemimpinan transformasional mungkin disebabkan oleh penekanan pada motivasi intrinsik dan pengembangan bagi pengikutnya yang sesuai dengan kebutuhan organsasi, terinspirasi dan diberdayakan untuk meraih keberhasilan dalam masa ketidakpastian. Namun, kegunaan kepemimpinan transformasional dalam konteks publik secara luas masih diperdebatkan dan banyak ilmuan dari administrasi publik yang berpendapat bahwa konteks organisasi publik dalam hal ukuran dan struktur, membuat kepemimpinan transformasional sulit atau bahkan tidak etis untuk bisa diterapkan. Tavfelin, 2013;1. Tulisan ini, akan mengkaji mengenai gelombang teori kepemimoinan transformasional, konsep dan teortik dari kepemimpinan transformasional, kritik terhadap teori transformasional, serta implememtasi teori kepemimpinan transformasional dalam sektor publik. B. Sejarah Teori Kepemimpinan Transformasional Latar belakang sejarah lahirnya teori kepemimpian transformasional tidak terlepas dari gelombang teori yang ada sebelumnya, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini. 3 Gambar 1 Gelombang Sejarah Pemikiran Kepemimpinan Transformasional Sumber Tavfelin, 2013 Bila dilihat dari sejarah awal penelitian kepemimpinan dapat ditelusuri kembali ke awal abad kedua puluh. Peneltian awal mengenai kepemimpinan lebih terfokus pada sifat trait dan karakteristik pemimpin dalam upaya untuk mengidentifikasi pemimpin yang sukses. Peneliti kepemimpinan mengembangkan tes kepribadian dan membandingkan hasil terhadap mereka yang dianggap pemimpin. Penelitian yang diteliti adalah sifat-sifat individu, seperti; kecerdasan, urutan kelahiran, dan sosial ekonomi status. Pendekatan ini, menimbulkan berbagai kritik karena hanya mengidentifikasi sifat-sifat yang tidak dapat diprediksi dalam kondisi yang sangat situasional, karena pemimpin tidak hanya menjadi penentu, tetapi juga harus fleksibel dan inklusif terhadap perubahan yang terjadi Tavfelin, 2013;9. Gelombang berikutnya adalah studi kepemimpinan yang berfokus pada perilaku dan gaya kepemimpinan. Pendekatan ini mulai populer dari tahun 1940-an hingga akhir 1960-an. Pelopor dari Kepemimpinan ini adalah Studi Ohio State, yang dimulai dengan mengumpulkan lebih dari laporan yang berkaitan dengan perilaku kepemimpinan. Setelah terus penelurusuran tentang perilaku kepemimpinan, peneliti melihat pada di dua faktor yang mendasar dalam melihat perilaku kepemimpinan, yaitu inisiasi struktur dan pertimbangan. Inisiasi Struktur menggambarkan keprihatinan dengan tugas-tugas organisasi dan termasuk kegiatan seperti pengorganisasian, perencanaan dan mendefinisikan tugas dan pekerjaan karyawan. Pertimbangan menggambarkan keprihatinan dengan individu dan hubungan interpersonal dan termasuk perilaku yang berkaitan dengan karyawan kebutuhan sosial dan emosional serta perkembangan mereka. penelitian empiris berusaha untuk menentukan jenis 4 perilaku yang lebih baik, tetapi pada akhirnya tidak bisa sampai pada kesimpulan tertentu Tavfelin, 2013;9. Sebagai reaksi terhadap hasil yang kurang jelas mengenai kepemimpinan perilaku dan gaya yang efektif. Beberapa peneliti datang fokus pada akhir tahun 1960 pada pengaruh situasi dan konteks di mana kepemimpinan berlangsung. Para pemimpin yang efektif kini disarankan untuk mereka yang mampu beradaptasi gaya kepemimpinan dengan persyaratan pengikut mereka dan situasi. Sejumlah teori yang berbeda berkembang, seperti Blake dan Mouton 1969 mengembangkan dengan Kepemimpinan Grid, Hersey dan Blanchard 1969 mengembangkan model kepemimpinan situasional. Contoh lain termasuk Vroom dan Yetton 1973 dengan model keputusan normatif, teori kontingensi dari Fiedler, dan DPR 1971 mengenai teori path goal. Teori kepemimpinan situasional ternyata sangat populer, karena beberapa alasan. Pertama, berguna sebagai jawaban gaya terlalu kepemimpinan yang otoriter dengan munculnya organisasi besar. Kedua, berguna sebagai alat pembelajaran bagi manajer yang menghargai konstruksi, meskipun masih sekedar deskriptif sederhana. Namun, dalam prakteknya teori ini umumnya gagal untuk memenuhi standar ilmiah, mungkin karena mereka mencoba untuk menjelaskan terlalu banyak dengan sedikit variabel Hughes, 2006. Pada awal 1980-an ada kekecewaan terkait dengan teori kepemimpinan, hal ini dikaitkan dengan fakta bahwa kebanyakan model kepemimpinan menyumbang persentase yang relatif kecil dari varians dalam kinerja yang terkait hasil Bryman dalam Tavfelin, 2013; 10. Diluar dari pesimisme ini, akhirnya gelombang baru pendekatan alternatif muncul. Berbeda dengan model kepemimpinan sebelumnya dengan focus pada rasional proses dan perilaku pemimpin, model kepemimpinan baru menekankan emosi, nilai-nilai, dan perilaku pemimpin simbolis. Sehingga muncul dari karya-karya awal yang karismatik dan teori kepemimpinan transformasional yang telah menjadi yang 5 paling sering diteliti dari jenis mereka selama 20 tahun terakhir Avolio et al., dalam Tavfelin, 2013, 10. Teori kepemimpinan transformasional didasarkan pada studi karismatik kepemimpinan, yang diteliti oleh Weber, yang berpendapat bahwa kewenangan pemimpin karismatik tergantung pada mereka yang terlihat memiliki biasakualitas yang membuat mereka menonjol dari orang lain. Para pemimpin sering muncul di saat krisis dan membujuk orang lain untuk mengikuti mereka, contoh pemimpin seperti Mahatma Ghandi menjadi, Martin Luther King - dan juga Hitler Hughes et al., 2006. James MacGregor Burns 1978 memperkenalkan konsep kepemimpinan transformasional. Ia belajar para pemimpin politik di Amerika Serikat, dan menyarankan bahwa kepemimpinan dapat dinyatakan dalam dua berbeda bentuk, transformasional atau kepemimpinan transaksional, yang menurut pendapatnya adalah berlawanan satu sama lain. Pemimpin transaksional memiliki pertukaran hubungan dengan pengikut mereka. Pertukaran ini bisa berupa finansial, psikologis atau politik, dan uang dapat ditukar dengan produktivitas, pujian untuk kesetiaan, atau janji untuk penilaian. Terlepas dari pertukaran tersebut, hubungan antara pemimpin dan pengikut berlangsung tidak lebih dari melakukan pertukaran. Sehingga Ini tidak membentuk hubungan yang lebih mendalam antara pemimpin dan follower. Untuk mencapai perubahan, Burn berpendapat bentuk lain dari kepemimpinan yang lebih baik adalah kepemimpinan transformasional. Pemimpin transformasional berbicara kepada nilai-nilai dan pengikut menjadi bagian dari kelompok yang memiliki tujuan yang sama. Dengan menunjukkan masalah dengan situasi dan visi yang menarik untuk masa depan dengan mencerminkan nilai-nilai pengikut mereka. Kepemimpin transformasional membantu pengikut mereka untuk melampaui harapan dalam mewujudkan visi mereka menjadi kenyataan Bass & Riggio , 2006. Kepemimpinan transformasional muncul dari dan berakar dalam tulisan-tulisan 6 Burns 1978, Bass 1985, Karya-karya Bennis dan Nanus 1985, Kouzes dan Posner 1987. C. Konsep Dan Teori Kepemimpinan Transformasional Sebagai sebuah ide, kepemimpinan transformasional pertama kali disebutkan pada tahun 1973 , dalam studi sosiologis yang dilakukan oleh penulis Downton , JV. Setelah itu , James McGregor menggunakan istilah kepemimpinan transformasional dalam bukunya " Leadership" 1978. Pada tahun 1985, Barnard M. Bass menyajikan sebuah teori kepemimpinan transformasional yang menjadi rujukan dari banyak ahli dalam proyek penelitian, disertations dokter dan buku di bidang kepemimpinan transformasional Simic, 1989;49. Dalam tahap awal penelitian kepemimpinan transformasional, pengembangan konsep telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan konsep pemimpin yang paling aktual. Kepentingan paling intensif dalam konsep kepemimpinan transformasional adalah hasil dari dua kecenderungan. Pertama, perusahaan besar, seperti AT & T , IBM , GM , dll, secara komprehensif telah berubah gaya kepemimpinan mereka dikarena adanya perkebangan sosial, ekonoimi, dan teknologi yang begitu cepat, sehingga diperlukan gaya kemimpinan yang lebih banyak memberikan inspirasi dan inovatif bagi bahawannya untuk mengantisipasi perubahan. Kedua, teori dasar kepemimpinan bertumpu pada karakteristik pribadi untuk menganalisis pemimpin, perilaku pemimpin dan situasi yang berbeda, tidak mempertimbangan beberapa ciri khan dari kualitas pemimpin mereka Simic, 1989;50. Oleh Kerana itu, kepemimpinan transformasional secara konsep dan teori lebih dipahami sebagai gaya kepemimpinan yang melibatkan pengikut, memberikan inspirasi bagi para pengikutnya, serta berkomitmen untuik mewujudkan visi bersama dan tujuan bagi suatu organisasi, serta menantang para pengikutnya untuk menjadi pemecah masalah yang inovatif, dan mengembangkan kapasitas kepemimpinan melalui pelatihan, pendampingan, 7 dengan berbagai tantangan dan dukungan. Pendapat ini dipekuat Bass dan Riggio 2006; 4 dengan pernyataannya sebagai berikut “Transformational leadership involves inspiring followers to commit to a shared vision and goals for an organization or unit, challenging them to be innovative problem solvers, and developing followers’ leadership capacity via coaching, mentoring, and provision of both challenge and support”. Menurut Bass dan Riggio 2006; 6-7, kepemimpinan transformasional dalam teorinya dapat dilihat empat komponen inti selalu melekat, yaitu 1. Pengaruh idealis. Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara mempergaruhi pengikut mereka sehinga pengikut dapat mengagumi, menghormati, sehingga dapat dipercaya. Ada dua aspek yang dilihat untuk pengaruh ideal ini, yaitu perilaku pemimpin dan unsur-unsur yang dikaitkan dengan pemimpin. Selain itu , pemimpin yang memiliki banyak pengaruh ideal adalah bersedia untuk mengambil risiko dan konsisten dan tidak sewenang-wenang. Mereka dapat diandalkan untuk melakukan hal yang benar , menunjukkan standar perilaku etika dan moral. 2. Motivasi yang memberi Inspirasi. Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang memberikan motivasi dan menginspirasi orang-orang di sekitar mereka dengan memberikan arti dan tantangan untuk bekerja. Semangat tim terangsang, antusiasme dan optimisme akan ditampilkan. Sehingga, pemimpin mendapatkan pengikut yang aktif terlibat dengan pola komunikasi yang intens serta menunjukkan komitmen terhadap tujuan dan visi bersama. 3. Stimulasi Intelektual. Pemimpin transformasional mendorong upaya pengikut mereka untuk menjadi inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan asumsi, reframing masalah, dan mendekati situasi lama dengan cara baru. Kreativitas didorong. Tidak ada kritik publik terhadap kesalahan individu anggotanya. Ide-ide baru dan solusi masalah secara kreatif dikumpulkan dari pengikut, termasuk dalam proses mengatasi masalah dan menemukan solusi. Pengikut didorong untuk mencoba 8 pendekatan baru, dan ide-ide mereka tidak dikritik karena mereka berbeda dari ide-ide para pemimpin. 4. Pertimbangan Individual. Pemimpin transformasional memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan masing-masing pengikut individu untuk pencapaian dan pertumbuhan dengan bertindak sebagai pelatih atau mentor. Pengikut dan rekan yang potensial dikembangkan pada tingkat yang lebih tinggi. Perilaku pemimpin menunjukkan penerimaan terhadap perbedaan individu misalnya , beberapa karyawan menerima lebih banyak dorongan, otonomi lebih banyak, standar yang jelas. Komunikasi dua arah didorong serta Interaksi dengan pengikut dipersonalisasi misalnya, pemimpin ingat percakapan sebelumnya, adalah menyadari masalah individu, dan melihat individu sebagai manusia seutuhnya bukan hanya sebagai seorang karyawan. Pemimpin lebih banyak mendengar para pengikutnya. Pelimpahan tugas sebagai sarana untuk mengembangkan tugas yang didelegasikan dengan memantau apakah para pengikut perlu arahan atau dukungan dan untuk menilai kemajuan. D. KRITIK DAN KEKURANGAN TEORI KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL Kepemimpinan transformasional memiliki beberapa kelemahan daplam implementasinya. Menurut Northouse 2013;202-204 ada enam kelemahan dan kritik dari teori kepemimpinan transformational ini, yaitu; Pertama, bahwa ia tidak memiliki kejelasan konseptual. Karena adanya tumpang tindih substansial antara masing-masing Empat komponen pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual , dan pertimbangan individual menunjukkan bahwa dimensi itu tidak jelas. Selanjutnya, parameter kepemimpinan transformasional sering tumpang tindih dengan konseptualisasi kepemimpinan serupa. Misalnya, menunjuk bahwa kepemimpinan transformasional dan karismatik sering diperlakukan sinonim, meskipun di 9 beberapa model kepemimpinan karisma hanya salah satu komponen dari kepemimpinan transformasional. Kedua, kritik berfokus pada bagaimana kepemimpinan transformasional diukur. Beberapa peneliti biasanya menggunakan beberapa versi Multifactor Leadership Questionnaire MLQ untuk mengukur kepemimpinan transformasional. Namun, beberapa studi telah mengkritik validitas dari MLQ tersebut. Dalam beberapa versi dari MLQ, empat faktor transformasional kepemimpinan pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual berkorelasi tinggi dengan satu sama lain, yang berarti mereka bukanlah faktor yang berbeda Selain itu, beberapa faktor transformasional berkorelasi dengan faktor-faktor transaksional dan laissez-faire, yang berarti mereka mungkin tidak unik dengan model transformasional. Ketiga, bahwa kepemimpinan transformasional memperlakukan kepemimpinan sebagai ciri kepribadian atau kecenderungan bersifat pribadi daripada perilaku melatih orang. Melatih orang-orang dalam pendekatan ini menjadi masalah karena sulit untuk mengajar orang untuk mengubah sifat mereka . Meskipun banyak ahli, termasuk Weber, House, dan Bass, menekankan bahwa kepemimpinan transformasional berkaitan dengan perilaku pemimpin , seperti bagaimana pemimpin melibatkan diri dengan pengikut, ada kecenderungan untuk melihat pendekatan ini dari perspektif sifat. Masalah ini diperparah karena kata transformasional menciptakan gambar dari satu orang menjadi komponen yang paling aktif dalam proses kepemimpinan. Sebagai contoh, meskipun "menciptakan visi" melibatkan input dari pengikut, ada kecenderungan untuk melihat pemimpin transformasional sebagai visioner. Ada juga kecenderungan untuk melihat pemimpin transformasional sebagai orang yang memiliki kualitas khusus yang mengubah orang lain. Keempat, para peneliti belum menetapkan bahwa pemimpin transformasional sebenarnya mampu mengubah individu dan organisasi. Ada bukti yang menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dikaitkan 10 dengan hasil positif, seperti efektivitas organisasi. Namun dalam penelitian belum menunjukkan hubungan sebab akibat antara pemimpin transformasional dan perubahan pengikut atau organisasi yang jelas. Kelima, kepemimpinan transformasional adalah elitis dan anti-demokrasi. Pemimpin transformasional sering memainkan peran langsung dalam menciptakan perubahan, membangun visi, dan advokasi arah baru. Hal ini memberikan kesan yang kuat bahwa pemimpin bertindak secara independen dari pengikut atau menempatkan dirinya di atas kebutuhan para pengikut. Keenam, Kepemimpinan transformasional memiliki potensi untuk disalahgunakan. Kepemimpinan transformasional berkaitan dengan perubahan nilai-nilai masyarakat menuju visi baru. Tapi siapa yang harus menentukan arah yang baru yang lebih baik? Dan siapa yang memutuskan bahwa visi baru adalah visi yang lebih baik? E. IMPLEMENTASI TEORI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM SEKTOR PUBLIK Implementasi teori kepimpinan transformational dalam sektor publik telah dikaji oleh Maora dan Ticlau 2012 yang menjelaskan beberapa kendala dan peluang dalam konteks empiris bila diterapkan dalam sektor publik. Pertama, bahwa terdapat permasalahan yang mendasar bagi implementasi gaya kepemimpinan transformasional dalam sektor pubkil dirasa kurang efektif. Hal ini dikarenakan masih kuatnya mekanisme kontrol oleh birokrasi yang bersifat sentralisasi, formalisasi, dan rutinisasi. Namun, sejalan dengan perkembangan dalam teori publik administrasi yang menggunakan konsep New Public Management NPM yang menaknkan pada pada kreativitas, inovasi, fleksibilitas, daya tanggap dari organisasi publik pada saat yang sama dengan penurunan biaya, peningkatan keefektifan dan kepekaan terhadap kebutuhan warga. Dalam skenario ini sering pemimpin adalah orang-orang yang dipandang 11 sebagai penggagas dan katalis untuk reformasi. Dalam konteks seperti itu jelas cocok untuk jenis transformasional kepemimpinan. Kedua, sektor publik yang tampaknya kurang responsif berubah. Jarak antara tujuan yang diusulkan oleh lembaga publik dan hasil yang diperoleh adalah pernah begitu besar. Sementara pemerintah tidak dapat mengabaikan reformasi. Namun, reformasi sebenarnya ambigu dan incremental karena tidak tidak memiliki visi yang koheren tentang apa yang perlu dilakukan untuk menghasilkan hasil yang dapat diukur. Stimulus untuk transformasi adalah untuk sebagian besar dihasilkan oleh faktor-faktor di luar nasional pemerintah. Ketiga, masalah etika dan nilai-nilai publik tidak bertentangan dengan Model transformasional. Sebab pemimpin transformasional akan menggunakan karisma mereka dengan cara yang sosial konstruktif untuk melayani orang lain. Oleh akrena itu, pemimpin transformasional bisa sangat efektif dalam sektor publik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zuhriyati, dkk 2012 dengan tema “Kepemimpinan Transformatif Dalam Inovasi Pemerintah di Pemerintahan Kota Yogyakarta di Era Herry Zudianto”. Menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dapat diterapkan dengan baik oleh Walikota Hary Zuhdianto dengan menganalis empat kompenan dari teori kepemimpinan transformasional, yaitu Pertama, Pengaruh Idealis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menganalisis bahwa Herry Zudianto memiliki karakter yang menggambarkan dimensi pemimpin transformatif yang pertama disebut idealized influence pengaruh ideal. Dimensi pertama ini digambarkan sebagai perilaku pemimpin yang membuat para pengikutnya mengagumi, menghormati dan sekaligus mempercayainya. Berdasarkan persepsi masyarakat Kota Yogyakarta, Herry Zudianto merupakan seorang pemimpin yang yang mempunyai karakter yang baik, sehingga para stafnya mengagumi, menghormati dan memercayainya. Ia memberikan contoh nyata terhadap implementasi 12 prinsip transparansi, akuntabilitas, dan adil. Ia bersikap konsisten dengan apa yang diucapkannya dan berkomitmen untuk merealisasikan apa yang telah diucapkannya. Ia tidak membedakan status dan golongan, satu kata dan perbuatan, serta tidak menganggap bahwa dirinya adalah penguasa akan tetapi ia menganggap bahwa ia adalah kepala pelayan masyarakat yang harus melakukan pelayanan publik dengan sebaik-baiknya. Ia berkeinginan untuk membuka kran demokrasi, membuka komunikasi publik dan berdialog para stafnya dan masyarakat. Implikasi yang ditimbul adalah partisispasi publik yang membawa efek meningkatkan peluang ekonomi yang menguntungkan masyarakat dan pemerimtah. Kedua, sebagai inspirational motivation motivasi inspirasi. Dalam dimensi ini pemimpin transformational digambarkan sebagai pemimpin yang mampu mengartikulasikan pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan, mendemonstasikan komitmennya, terhadap seluruh tujuan organisasi, dan mampu menggugah spirit tim dalam organisasi melalui penumbuhan antusiasme dan optimisme. Herry Zudianto merupakan seorang Walikota dimana ketika telah memutuskan sesuatu, maka ia akan berusaha keras melaksanakannya, walaupun terkadang terkesan impossible. Ia selau bersemangat dalam melakukan apapun sehingga stafnyapun kemudian bersemangat pula dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya tentang komitemnnya dalam melaksanakan produk perencanaan RPJPD, RPJMD dan APBD yang harus dilaksanakan dengan konsekwen sehingga tidak melanggar peraturan daerah yang ada. Ia menunjukkan komitmennya dan berusaha untuk memberikan motivasi kepada para stafnya untuk berkomitmen terhadap apa yang telah direncanakan. Jika suatu perencanaan telah disepakati atau suatu program telah ditulis, maka dengan pasti ia akan menagih janji untuk merealisasikan kepada para stafnya. ia akan menanyakan keesokan harinya, menanyakan bagaimana pelaksanaannya, atau kalau memang belum terealisasikan apa saja kendalanya. Ia pun sering melakukan instruksi mendadak untuk mengecek kesiapan para stafnya sehingga 13 mereka harus selalu siap untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya. Dengan demikian, hal tersebut menjadi motivasi untuk selalu siap bekerja dengan penuh profesionalisme. Ketiga, intelectual stimulation stimulasi intelektual. Pemimpin transformasi harus mampu menumbuhkan ide-ide baru memberi solusi yang kreatif terhadap permasalahan yang dihadapi bawahannya, dan memberikan motivasi kepada bawahan yuntuk mencari pendekatan-pendekatan baru dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi. Pada hakekatnya ide-ide baru selalu muncul karena Herry Zudianto merupakan orang yang haus akan inovasi. Iapun menghargai masukan ide-ide baru dari para staffnya yang diapresiasi,didengarkan dengan seksama yang kemudian ditindaklanjuti dengan program yang didanai APBD. Ia memberikan stimulus untuk menumbuhkan ide-ide baru yang kreatif kepada para stafnya, menyapa dan meminta masukan dari para staffnya baik secara langsung ataupun tertulis bahkan melalui jejaring sosial baik BBm atau facebook. Keempat, Dimensi Individualized Consideration konsiderasi individu. Dalam dimensi ini pemimpin transformasional digambarkan sebagai seorang pemimpin yang mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan-masukan dari bahwahan dan secara khusus mau memperhatikan kebutuhan-kebutuhan bawahan dan secara khusus. Ia membuat kebijakan yang menguntungkan masyarakat misalnya dengan pendirian Taman Pintar. Dengan pendirian taman tersebut para pedagang di sekitarnya meningkat pendapatannya. Selain itu tidak ada lagi preman yang menarik uang kepada para pedagang karena dipantau langsung oleh pemerintah Kota Yogyakarta. Gerobak yang dahulu tidak seragam kini diseragamkan dengan gerobak pemberian pemerintah. Mereka juga diwajibkan menabung di PPAY sebagai bekal di hari tua. Herry Zudianto juga seringkali mengecek langsung keadaan taman Pintar dan berdialog dengan masyarakat, bertanya kepada masyarakat tentang apa yang menjadi kebutuhan 14 masyarakat terutama yang berdagang di kawasan tersebut. Setiap tanggal 21 dan tanggal 22 diadakan pertemuan antara pedagang dan pemerintah seperti lurah, camat dan sesekali walikota. Jika ada keluhan dari pedagang maka akan ditindaklanjuti oleh pemerintah dan menggerakkan satpol PP sebagai pengatur pedagang di trotoar dan polisi yang bertugas untuk mengamankan dari ancaman preman. F. KESIMPULAN Kajian mengenai teori kepemimpinan tranformasional secara toeritik telah memberi warna baru dalam kemandegan pemimikiran teori kepemimpinan pada awal tahun 1980-an. Perkembangan pemikiran kepemimpinan model transformasional ini lebih menarik dari berbagai beberapa ahli baik akademisi maupun praktisi kepemimpinan. karena konsep dan teori dari kepemimpinan transformasional mampu memberikan ukuran dan komponen yang sudah bisa diukur, walaupn masih terdapat berbagai kekurangan dan kritik. Dalam implemantasinya, teori kepemimpinan transformasi sektor publik juga masih menjadi polemik dan dilema. Sebab sebagian besar sistem biroktasi dalam sektor publik masih sentralitis dan rigid dengan aturan yang ada. Namun, bebrapa negara yang telah menerapkan NPM, maka pendekatan kepemimpinan transformasional dalam sektor publik sangatlah tepat. DAFTRA PUSTAKA Bass, B. M., & Riggio, R. E. 2006. Transformational leadership 2nd ed.. Mahwah, NJ Erlbaum. Hughes, R. L., Ginnet, R. C., & Curphy, G. L. 2006. Leadership enhancingthe lesson of experience 5th ed.. New York McGraw-Hill. Lawler, J. 2007. “Leadership in social work A case of caveat emptor?”. British Journal of Social Work, 37, 123 – 41. Lunenburg, Fred C. 2011. “Leadership versus Management A Key Distinction—At Least in Theory”. International Journal Of Management, Business, And Administration Volume 14, Number 1. Mora, Cristina and Ticlau, Tidor. 2012. “Transformational Leadership In The Public Sector. A Pilot Study Using MLQ To Evaluate Leadership Style In Cluj 15 County Local Authorities”. Revista de cercetare intervenie social, vol. 36, pp. 74-98 Northouse, Peter G. 2013. Leadership Theory and Practice Sixth Edition. United State of America; Sage Publication. Simic, Ivana. 1989. “Transformational Leadership The Key To Successful Management Of Transformational Organizational Changes”. University Of Niš The Scientific Journal Facta Universitatis Series Economics And Organization, No 6, 1998 Pp. 49 - 55 Tafvelin, Susanne. 2013 . The Transformational Leadership Process Antecedents, Mechanisms, and Outcomes in the Social Services. Sweden; Print and Media Umeå. ... Isnaini Mualidin, 2013, "Kepemimpinan Transnasional dalam Kajian Terotik dan Empiris", Repository UMY, ...... Isnaini Mualidin, 2013, "Kepemimpinan Transnasional dalam Kajian Terotik dan Empiris", Repository UMY, ...... Isnaini Mualidin, 2013, "Kepemimpinan Transnasional dalam Kajian Terotik dan Empiris", Repository UMY, ...... Muallidin, Isnaini. 2013. Kepemimpinan Transformasional Dalan Kajian Terotik Dan Empiris. diakses pada tanggal 14 Juni 2021 8 Nugroho, Marco, dkk. 2020. Strategi Impression Management Ma'ruf Amin Saat Menjadi Wakil Pr ... Bagaskara Yonar FarhansyahKata KunciBiografiPendahuluan A Latar BelakangAbstrak Ma'ruf Amin merupakan politisi, dosen dan juga ulama besar yang ada di Indonesia, saat ini beliau menjabat sebagai wakil presiden di Indonesia mendampingi Joko Widodo. Perjalanan hidup Ma'ruf Amin hingga saat ini akan tertulis dalam jurnal ini. Ma'ruf Amin pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa jabatan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini beliau juga menjabat sebagai ketua dewan pertimbangan MUI dan ketua harian komite nasional ekonomi dan keuangan syariah. Gaya kepemimpinan nya yang khas menjadikan tokoh ini sangat menginspirasi. Secara hakikat Negara adalah kesatuan sosial yang dibentuk oleh interaksi dimana manusia itu berada. Interaksi yang dianggap terjadi diantara individu-individu yang berasal dari satu Negara telah dinyatakan sebagai suatu unsur sosiologis yang terlepasSamsudin Samsudin IAI Sunan Giri PonorogoSuci Midsyahri AzizahThe characteristics of transformational leadership play a very strategic role in determining the progress and setbacks of an educational institution. Educational institutions need a leader figure to advance, develop and bring the institution they lead to a better direction. Transformational leadership is a modern leadership style that is able to change from vision and mission to action and is done by making a clear vision, motivating staff to be creative, innovative, building a learning culture, and building effective communication. The characteristics of transformational leadership become the basis for how a leader should behave and act on his members. The characteristics of transformational leadership include Idealized Influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation, and Individualized Consideration. It seems that these characteristics are in line with the leadership of the Indonesian education figure, Ki Hajar Dewantoro, known by the motto "Ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tut wuri handayani", a leadership slogan applied to various forms of organizations or institutions, especially in educational institutions. Karakteristik kepemimpinan transformasional memegang peranan yang sangat strategis dalam menentukan kemajuan serta kemunduran sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan membutuhkan sosok pemimpin untuk memajukan, mengembangkan serta membawa intitusi yang dipimpinnya menuju ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan transformasional salah satu gaya kepemimpinan yang modern yang mampu mengubah dari visi misi menjadi aksi dan dilakukan dengan membuat visi yang jelas, memotivasi staf untuk menjadi kreatif, inovatif, membangun budaya belajar, serta membangun komunikasi yang efektif. Karakteristik-karakteristik kepemimpinan transformasional menjadi pijakan bagaimana seorang pemimpin harus bersikap dan berbuat kepada anggotanya, Adapun karakteristik kepemimpinan transformasional meliputi Idealized Influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation, dan Individualized Consideration. nampaknya karakteristik tersebut sejalan dengan kepemimpinan tokoh pendidikan Indonesia yakni Ki Hajar Dewantoro yang dikenal dengan semboyan “Ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tut wuri handayani” sebuah slogan kepemimpinan yang diterapkan pada berbagai bentuk organisasi atau lembaga terutama di lembaga Leadership style that can accommodate changes in uncertain times. The purpose of this study was to describe the leadership style of the head of the room in terms of the scale and construct of the Multifactor Leadership Questionnaire. Methods This research was a descriptive type that was conducted at the Anutapura Hospital in August 2020. There were 22 treatment rooms and the researchers took all the heads of treatment rooms to be sampled. Collecting data using a Multifactor Leadership Questionnaire MLQ-5X. Results The results showed that tend to use transformational leadership styles, tend to use transactional leadership styles and are based on the leader's outcomes. Conclusions The dominant transformational leadership style used by the head of the room because it is considered effective in facing the era of globalization and WahyuniBinti MaunahKepemimpinan di dalam organisasi akan menentukan sukses atau tidaknya organisasi di dalam mencapai tujuannya. Figur seorang pemimpin yang mampu mengangkat motivasi, mengangkat moral dirinya sendiri, dan pengikut dibutuhkan di era ini. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hakikat kepemimpinan transformasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus yang di lakukan di MI-Al Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Teknik analisis yang digunakan adalah Miles-Huberman. Hasil penelitiannya sebagai berikut Penerapan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Islam di MI Al-Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Dilakukan dengan cara memberikan pengaruh idealis kepada seluruh warga sekolah, memberikan inspirasi, serta stimulasi intelektual, memberikan pertimbangan individual, menekankan arah yang hendak dituju oleh kepala sekolah melalui pernyataan visi, dan misi yang jelas. Penggunaan komunikasi yang efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi terhadap permasalahan individu, dan anggota organisasi di sekolah, dan membentuk komitmen untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama. Serta meyakinkan seluruh warga sekolah bahwa metode pembelajaran hafalan merupakan metode yang paling sesuai untuk mencapai visi sekolah. Key Words Kepemimpinan, Kepemimpinan Transformasional, Pendidikan IslamCristina Mora Tudor ŢiclăuLeadership has been a major topic of research for social scientist, in the last century. The number of approaches in studying this phenomenon is truly outstanding. However no integrative theory to include all essential elements has been developed yet. In the last three decades, especially after the NPM movement, leadership has attracted substantial attention as an essential factor for organizational performance in the public sector. The present study builds on this through a pilot study aimed at evaluating leadership behavior using the Multifactor Leadership Questionnaire MLQ5X Bass, Avolio, 1995. The main purpose was to examine types of leadership behavior present in local public administration, in both decentralized and deconcentrated institutions by using a twin perspective auto evaluation and peer evaluation. We wanted to find out whether transformational leadership is present in public organizations and if there are any significant differences based on two variables type of institution and evaluator self-evaluation vs. peer evaluation. The article is structured in three main parts. The first one discusses the concept of leadership in general, the ambiguity of the term, and the problems with in empirically studying this phenomenon. In the second part we analyze the Transformational Leadership theory proposed by Bass 1985 and then argue for the use of transformational leadership in the public sector. Lastly we propose a model for evaluating leadership in the public sector using MLQ. Preliminary data from a pilot study show above average transformational behaviors but also possible influence of the type of organization decentralized vs. deconcentrated on leadership behavior. Ivana SimićTransformational leadership represents the essential quality for successful management of transformational organizational changes. It is about the quality that, in fact, so-called transactional management has missed to bring to an end of the transformational cycles with efficiency. In that sense, the success in realizing transformational organizational changes means that the key people in an organization managers develop sets of appropriate skills and attributes that are characteristic to so-called transformational C LunenburgOrganizations provide its managers with legitimate authority to lead, but there is no assurance that they will be able to lead effectively. Organizations need strong leadership and strong management for optimal effectiveness. In today's dynamic workplace, we need leaders to challenge the status quo and to inspire and persuade organization members. We also need managers to assist in developing and maintaining a smoothly functioning workplace. ________________________________________________________________________ There is a continuing controversy about the difference between leadership and management. Not all managers exercise leadership. Often it is assumed that anyone in a management position is a leader. Not all leaders manage. Leadership is performed by people who are not in management positions an informal leader. Some scholars argue that although management and leadership overlap, the two activities are not synonymous Bass, 2010. The degree of overlap is a point of disagreement Yukl, 2010. Leadership and management entail a unique set of activities or functions. The first scholar to take a stand on this issue was Abraham Zaleznik, with his landmark article published in the Harvard Business Review in 1977. Zaleznik argues that both leaders and managers make a valuable contribution to an organization and that each one's contribution is different. Whereas leaders advocate change and new approaches, managers advocate stability and the status quo. Furthermore, whereas leaders are concerned with understanding people's beliefs and gaining their commitment, managers carry out responsibilities, exercise authority, and worry about how things get accomplished. More recently, John Kotter 1990a, 1990b of the Harvard Business School argues that leadership and management are two distinct, yet complementary systems of action in organizations. Specifically, he states that leadership is about coping with change, whereas management is about coping with complexity Kotter, 1987. For Kotter, the leadership process involves a developing a vision for the organization; b aligning people with that vision through communication; and c motivating people to action through empowerment and through basic need fulfillment. The leadership process creates uncertainty and change in the organization. John Anthony LawlerThis article examines the current interest in leadership in general and the growing interest in leadership in social work, in particular. It highlights the lack of a generalized definition of the word and the different ways it is interpreted in social work. The implicit assumptions on which much leadership writing appears to be founded are noted. Leadership can be seen as a further development of the managerial agenda, from one perspective, or as a countervailing factor maintaining professional autonomy, from another. In considering some of the components of leadership as identified by some in the field, the paper considers the extent to which these skills are exclusive to leadership and asks whether they might already be present but overlooked in the profession. The paper concludes that expectations of leadership within social work would benefit from debate and clarification if this is to be a useful future enhancingthe lesson of experienceNj MahwahErlbaumR L HughesR C GinnetG L CurphyMahwah, NJ Erlbaum. Hughes, R. L., Ginnet, R. C., & Curphy, G. L. 2006. Leadership enhancingthe lesson of experience 5th ed.. New York Fred C Leadership versus Management A Key Distinction—At Least in Theory Transformational Leadership In The Public Sector. A Pilot Study Using MLQ To Evaluate Leadership Style In Cluj County Local AuthoritiesJ LawlerLawler, J. 2007. " Leadership in social work A case of caveat emptor? ". British Journal of Social Work, 37, 123 – 41. Lunenburg, Fred C. 2011. " Leadership versus Management A Key Distinction—At Least in Theory ". International Journal Of Management, Business, And Administration Volume 14, Number 1. Mora, Cristina and Ticlau, Tidor. 2012. " Transformational Leadership In The Public Sector. A Pilot Study Using MLQ To Evaluate Leadership Style In Cluj County Local Authorities ". Revista de cercetare intervenie social, vol. 36, pp. 7498Leadership Theory and Practice Sixth Edition United State of America Transformational Leadership The Key To Successful Management Of Transformational Organizational ChangesPeter G NorthouseNorthouse, Peter G. 2013. Leadership Theory and Practice Sixth Edition. United State of America; Sage Publication. Simic, Ivana. 1989. " Transformational Leadership The Key To Successful Management Of Transformational Organizational Changes ". University Of Niš The Scientific Journal Facta Universitatis Series Economics And Organization, No 6, 1998 Pp. 49-55The Transformational Leadership Process Antecedents, Mechanisms, and Outcomes in the Social Services. Sweden; Print and MediaSusanne TafvelinTafvelin, Susanne. 2013. The Transformational Leadership Process Antecedents, Mechanisms, and Outcomes in the Social Services. Sweden; Print and Media Theory and Practice Sixth Edition. United State of AmericaPeter G NorthouseNorthouse, Peter G. 2013. Leadership Theory and Practice Sixth Edition. United State of America; Sage Publication.
Рυт уቼωбыхинա
Րэсըρεфፕሾ ы էмерс
Խ ኖимост
Слխլօ ջ ፖβιγաш
Шեբеφаςэሦ ኇፁ
Էλիктяпሞке շεхрፗвсυ ыሷувсዠ
Хጢκоያ ճижο
Шэρаηиз оሖикосօбр
Ωζաсοւ фαзօ
ዬ ζеςፆгиκ
Зеρ ሜочθдዚχ экօлаձо
Ерθ клуκаልεμал дюрсоጿ
Istilahvisioner merujuk pada gaya kepemimpinan yang melihat visi ke depan dan mengambil langkah untuk mewujudkannya. Kepemimpinan visioner artinya kemampuan pemimpin dalam menciptakan, merumuskan, mengomunikasikan, mensosialisasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil
A liderança transformacional é exercida por pessoas que exercem mudanças profundas na sociedade. É uma característica dos líderes que criam mudanças no comportamento e na atitude de seus seguidores membros da organização, mudando sua visão e obtendo neles o compromisso necessário para alcançar os objetivos da exemplo desse tipo de liderança é Steve Jobs, que incentivou e desafiou seus funcionários a criar produtos melhores. Outro mais recente é Elon Musk, que com sua visão de um mundo com carros elétricos ou o homem que vem a Marte inspira grandes líderes transformacionais se preocupam com seus seguidores e apelam aos ideais morais. Implica valores diferentes, tais como honestidade, responsabilidade ou maneira, ele os incentiva a procurar o interesse da organização e a superar o egoísmo liderança transformacional implica aumentar a capacidade dos membros de uma organização para resolver problemas individualmente ou coletivamente. Representa a cultura da liderança transformacional motiva as pessoas a fazerem mais do que esperam, o que acaba movendo e mudando grupos, organizações e a própria sociedade. Para conseguir isso, eles usam uma visão inspiradora, valores organizacionais, um bom clima organizacional e um relacionamento pessoal dos líderes transformacionaisEstas são as características mais importantes dos líderes transformacionaisTransformarLíderes transformacionais transformam seus seguidores e as organizações em que estão. Além disso, os mais proeminentes até transformam a história e a vida das motivam as pessoasÉ um estilo de liderança que motiva as pessoas e as transforma, porque está relacionado às necessidades humanas, auto-realização, auto- estima e crescimento exercício da liderança transformacional estimula comportamentos mais eficazes, seus trabalhadores são motivados a dar ainda mais do que o esperado produzem mudanças de visão em seus seguidoresOs líderes transformacionais influenciam os membros do grupo, produzem mudanças de visão que incentivam as pessoas a deixar de lado interesses pessoais para buscar o bem até buscarão interesse coletivo, mesmo que não atendam às suas necessidades mais básicas, como segurança, saúde ou liderança transformacional é apropriada quando você deseja alterar a visão ou missão da própria organização, porque o ambiente é dinâmico e muda rapidamente. Nesses ambientes, o estilo de liderança mais adequado é o que esses líderes são líderes carismáticos e inspiradoresEles são líderes com carisma, que demonstram influência através de seu caráter, influência e comportamentos transformacionais acabam se tornando um modelo para seus liderança transformacional acaba gerando impacto nos seguidores, porque eles se identificam com ela, com suas crenças, com seus valores e líderes têm a capacidade de excitar seus seguidores e transmitir confiança e também são inspiradores porque aumentam o otimismo e o prestam atenção aos seguidores individualmenteO líder transformacional presta atenção a seus seguidores, para que ele promova seu desenvolvimento e os estimula de maneira intelectual, para que iniciem ações, tentem fazer coisas novas ou pensem de uma maneira nova, está disponível para eles, comunicando grandes expectativas e mostrando-se confiável e disposto a ajudá-los. Além disso, eles tendem a membros individualmente, aconselhando e geram laços emocionais em seus seguidoresOs seguidores acabam formando um forte vínculo emocional com o líder transformacional, formando uma visão seguidores se sentem mais autoconfiantes, com maior auto-estima, e respondem positivamente ao que o líder exige, esforçando-se para alcançar conquistas promovem a cooperaçãoSão líderes que se adaptam muito bem às demandas da significa que eles promovem a cooperação dentro da organização, que todos os membros se entendem e que as expectativas da própria organização e do grupo são atendidas .Promova o efeito cascata ou dominóO efeito cascata ou dominó se refere à capacidade dos líderes transformacionais de converter seus seguidores em líderes em quando em outras situações é necessário, são os próprios seguidores que se tornarão líderes transformacionais, garantindo que a organização seja estimulam seus seguidores intelectualmenteOutra das características fundamentais da liderança transformacional é a estimulação intelectual de seus seguidores;eles favorecem novas abordagens para os problemas e propõem perguntas aos desafios que disso, eles acreditam que a educação continuada é importante, porque acreditam que os seguidores crescem pessoalmente dessa compartilhada é importante para elesPara os “líderes transformacionais”, a “liderança compartilhada” é importante, ou seja, eles buscam um consenso com os trabalhadores sobre os valores da organização, os objetivos e a maneira de eles, o trabalho em equipe é importante, porque melhores resultados são alcançados dentro da papéis simbólicos de autoridadeOs líderes transformacionais adquirem um papel de “papel simbólico da autoridade”, para que se tornem agentes responsáveis. Eles conhecem e se sentem responsáveis pela organização e, portanto, realizam um comportamento específico para dar o são um exemplo de disponibilidade para a empresa, sendo honestos, responsáveis e trabalhando duro para alcançar os objetivos e serem consistentes com os valores são definidos de acordo com valores moraisEles afetam seus seguidores com base em valores como confiança, admiração, lealdade e se preocupam com a consciência de seus seguidores, apelando para valores como liberdade, justiça ou alcançam efeitos em seus seguidores, conscientizando-os dos objetivos organizacionais, induzindo-os a ir além de seus próprios interesses e a ativar suas necessidades superiores, como a tentam minimizar errosLíderes transformacionais tentam minimizar erros;Eles tentam antecipar para que não ocorram. Quando ocorrem erros, eles não lamentam ou retaliam, eles simplesmente tentam transformá-los em experiências de aprende com os erros e, portanto, não pune os subordinados por tê-los promovem a criatividadeEles convidam os seguidores a contribuir com novas idéias, incentivam a criatividade a ser fazer isso, eles convidam você a descobrir criativamente a melhor maneira de resolver problemas e executar tem uma visão orientada para o futuro e direciona todas as suas energias na solução de problemas complicados, sem usar o pensamento convencional nem a inteligência para alcançar o traços e competênciasEm alguns estudos sobre líderes transformacionais, diferentes atributos pessoais foram exemplo, destaca-se que eles estão comprometidos com as pessoas e atendem às suas necessidades, se vêem como agentes de mudança, são flexíveis e aprendem com a disso, são visionários, com boas habilidades cognitivas e acreditam na necessidade de analisar pessoas que promovem valores para orientar o comportamento das pessoas e são cautelosas ao assumir um impacto na auto-estima e no bem-estarDadas as características dos líderes transformacionais, os seguidores acabam se sentindo autoconfiantes, com maior auto-estima e sentimento de fazer parte do isso tem impacto na organização porque os seguidores respondem positivamente ao que o líder o desempenho do trabalhadorOs seguidores fazem o possível para alcançar os esforços da organização e, portanto, maior desempenho e desempenho são alcançados pelos investigações mostraram que a liderança transformacional tem um impacto positivo nas reações psicológicas e emocionais dos seguidores, de modo que seu desempenho no trabalho também é exemplo, algumas pesquisas nos EUA mostraram que os seguidores de líderes transformacionais, em comparação com os de outros líderes, mostram mais desempenho no acontece porque eles têm mais confiança e comprometimento, o que acaba impactando no podem responder à complexidade organizacionalOutra vantagem dos líderes transformacionais é que eles são capazes de se adaptar ao que a organização exige, aumentando sua eficiência e tipos de líderes promovem cooperação e responsabilidade e são capazes de responder efetivamente à complexidade das da liderança transformacionalNelson Mandela é um exemplo de líder transformacionalEm algumas ocasiões, a liderança transformacional pode não ser o estilo mais benéfico para a exemplo, quando passamos por um ambiente estável e dinâmico, com poucas mudanças, onde os seguidores têm experiência e desfrutam de seu trabalho, o estilo transacional pode ser mais os seguidores têm status, pertencem a uma organização eqüitativa e, que promove o autocontrole em seus membros, o estilo transacional também pode ser o estilo mais benéfico que mantém o é um estilo para todos os seguidoresO estilo transformacional não é o mais ideal para todos os seguidores. Os funcionários mais dependentes, que não são capazes de fazer o que o líder espera ou ensina e que não podem desenvolver suas habilidades, se sentirão mais orientação detalhadaEmbora os líderes transformacionais sejam conhecidos por sua capacidade de motivar, às vezes têm pouca orientação detalhada. Especialistas dizem que esses líderes precisariam do apoio de pessoas mais organizadas e de suporte realistaComo os líderes transformacionais dependem fortemente da paixão e da visão, às vezes precisam de um parceiro realista que lhes dê um ponto realista na situação da organização e nas metas M., Luna, MG e Navarro, G. 2012. Liderança transformacional como recurso para o bem-estar no trabalho. Uaricha Journal of Psychology, 9 19, 102-112. Bernal Agudo, JL 2001. Liderando mudanças liderança transformacional. Anuário de Educação do Departamento de Ciências da Educação da Universidade de Parra, O. e Guiliany, JG 2013. Algumas considerações teóricas sobre liderança R. e Bresó, E. 2013. A liderança transformacional é decisiva na motivação intrínseca dos seguidores? Journal of Word and Organizational Psychology, 29, CM 2010. Liderança transformacional e gênero em organizações militares. Tese de doutorado da Universidade Complutense de M. e Sánchez, E. 2010. Estudo comparativo dos valores de líderes civis e militares transformacionais e transacionais. Annals of psychology, 26 1, 72-79.
kebaikanjika terdapat kekurangan pada penyusunan tesis ini. terhadap keterlibatan kerja dengan mediasi makna kerja dan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap
Lanskap bisnis dan industri berubah dengan cepat, sehingga perusahaan pun dipaksa untuk turut melakukan perubahan dan beradaptasi. Tetapi praktik-praktik perusahaan, cara kerja, dan pola pikir para pegawai sulit untuk diubah. Disini lah fungsi kepemimpinan transformasional. Apa itu kepemimpinan transformasional? Istilah “kepemimpinan transformasional” bukanlah sebuah hal baru; istilah ini diciptakan oleh James MacGregor Burns pada tahun 1978, namun baru dikenal luas dalam beberapa tahun terakhir. Kepemimpinan transformasional atau transformational leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, menyusun visi yang akan membuka jalan bagi perubahan yang dibuat dan melaksanakan rencana yang diperlukan agar perubahan tersebut terjadi. Sangat mudah untuk melihat mengapa gaya kepemimpinan ini penting dalam dunia yang senantiasa berubah saat ini. Karakter para pemimpin transformasional Visioner Pemimpin transformasional haruslah visioner, agar dapat memprediksi kondisi yang ideal bagi perusahaan mereka sebelum merencanakan perubahan untuk mencapai visi tersebut. Untuk mengembangkan suatu visi bagi perusahaan mereka, para pemimpin transformasional harus memiliki pola pikir optimis tentang perkembangan industri, dan terus-menerus menganalisis bagaimana perkembangan tersebut dapat berdampak pada industri dan perusahaan mereka. Menginspirasi Perubahan dalam perusahaan tidak dapat diterapkan secara paksa, karena metode ini membutuhkan adanya pengawasan konstan, yang berarti terbuangnya sumber daya dengan sia-sia. Perubahan harus dilakukan dengan disertai perubahan pemikiran, pola pikir, dan perilaku secara bertahap. Inilah alasan mengapa pemimpin transformasional harus dapat menjadi inspirasi; memberikan teladan yang etis, empatis, tulus, optimis, serta berwibawa. Dengan menunjukkan atribut positif tersebut, akan secara otomatis menginspirasi para pegawai yang berada di sekitarnya dan memudahkan terlaksananya perubahan yang diperlukan Kemampuan beradaptasi Tujuan para pemimpin transformasional adalah untuk menciptakan perubahan yang positif. Oleh sebab itu, mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis. Mereka mencari cara untuk meminimalisir risiko yang dihasilkan dari berbagai implementasi dan perubahan baru, menjawab tantangan dari dinamika pasar yang baru, serta mencoba-coba berbagai metode untuk melakukan tugas-tugas tertentu demi kemajuan perusahaan. Berpikiran terbuka Untuk dapat menerapkan perubahan, harus ada penerimaan nilai-nilai dan prosedur baru terlebih dahulu. Para pimpinan dituntut untuk memiliki pemikiran terbuka terkait metode baru yang diusulkan. Para pimpinan harus berusaha untuk tidak bersikap konservatif atau skeptis; menunjukkan kemauan untuk mencoba merupakan suatu sinyal bagi para pegawai untuk berpiki;4ran terbuka pula, sebuah kekuatan halus’ yang mendorong adanya inovasi dan perubahan dalam perusahaan. Progresif Sesuatu yang transformasional melibatkan adanya perubahan dan peningkatan, atau pada dasarnya mengalami kemajuan. Oleh sebab itu, pemimpin yang memiliki tujuan transformasional haruslah bersifat progresif; bersedia menerima gagasan dan praktik terbaik industri yang akan meningkatkan standar perusahaan dalam berbagai aspek. Mereka tidak takut untuk menjajaki area-area baru, selama dinilai akan menguntungkan di masa depan. HR dan kepemimpinan transformasional agen perubahan HR selalu berada di lini depan, baik sebagai agen perubahan maupun pemeliharaan. Kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dan peningkatan, sehingga gaya kepemimpinan ini berdampak langsung pada HR dalam beberapa aspek. Pertama-tama, HR dituntut untuk memegang peranan yang lebih aktif dalam gaya kepemimpinan ini. HR harus ikut merencanakan, menerapkan dan mengumumkan perubahan yang diperlukan sesuai visi sang pimpinan. Ini membutuhkan penyusunan strategi yang matang bersama para stakeholder untuk membuat perencanaan yang tepat dan sesuai dengan budaya perusahaan. Pemantauan dan pengumpulan data terkait progres perubahan yang diperlukan merupakan tanggung jawab HR. Untuk melakukannya, HR harus mengembangkan metode pengukuran metrics untuk menilai apakah perusahaan bergerak ke arah perubahan yang diperlukan, dan rencana darurat untuk melakukan intervensi apabila perusahaan justru bergerak menyimpang dari rencana yang dimaksud. Kemudian dilakukan pelaporan kepada para stakeholder atau pemangku kepentingan mengenai progres perubahan yang direncanakan. HR, bersama dengan para pimpinan / manajer lainnya, diharapkan menjadi perwujudan atas perubahan yang diusulkan. HR harus bersedia menerima kritik dari perubahan yang diusulkan, memahami sepenuhnya manfaat dari perubahan tersebut agar mampu menyampaikan pesan dengan jelas kepada perusahaan, dan bersikap optimis sehingga memancarkan aura’ positif yang akan menginspirasi para pegawai untuk turut mengadopsi perubahan yang diusulkan. Tanggung jawab yang dibebankan kepada HR mungkin terdengar sangat besar, tetapi apabila tidak terdapat kepemimpinan transformasional, perusahaan menanggung risiko untuk ketinggalan jaman’ karena lingkungan usaha dan lanskap industri yang senantiasa berubah. Ingat, perubahan adalah satu-satunya yang pasti change is the only constant.
Orangyang melakukan fungsi kepemimpinan ini biasanya disebut dengan “pemimpin” atau dalam bahasa Inggris disebut dengan “Leader”. Berdasarkan definisi dari Ricky W. Griffin (2003:68), Pemimpin adalah individu yang mampun mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan; pemimpin adalah individu yang diterima oleh
itu kepemimpinan transformasional Ini dilakukan oleh orang-orang yang membuat perubahan besar dalam masyarakat. Ini adalah karakteristik dari para pemimpin yang membuat perubahan dalam perilaku dan sikap pengikut mereka anggota organisasi, mengubah visi mereka dan mendapatkan di dalamnya komitmen yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi..Mereka peduli dengan pengikut mereka dan memohon cita-cita moral. Ini menyiratkan nilai-nilai yang berbeda seperti kejujuran, tanggung jawab, altruisme. Dengan cara ini, ia mendesak mereka untuk mencari kepentingan organisasi dan mengatasi keegoisan transformasional melibatkan peningkatan kapasitas anggota organisasi untuk menyelesaikan masalah secara individu atau kolektif. Merupakan budaya transformasional akan memotivasi orang untuk melakukan lebih dari yang mereka harapkan, yang pada akhirnya menggerakkan dan mengubah kelompok, organisasi dan masyarakat itu mana datangnya kepemimpinan transformasional? Model Bernard Bass Untuk memahami kepemimpinan transformasional, kita harus melihat Bass dan modelnya, yang berfokus pada konsep Burns 1978, yang membedakan dua jenis kepemimpinan yang berlawanan transaksional dan transformasional..Kepemimpinan transaksional muncul dan diusulkan sebagai pertukaran antara pemimpin dan para pengikutnya, sehingga mereka bekerja dan menerima sesuatu sebagai balasannya..Bass telah mencoba mempelajari perilaku manusia dalam struktur organisasi dan di situlah ia mengembangkan model kepemimpinan transformasional diusulkan sebagai sesuatu yang berbeda, di mana pekerja berkomitmen untuk organisasi dan misi dan tujuannya, tidak bergerak untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kebaikan dan Avolio menyajikan model kepemimpinan di mana mereka berpendapat bahwa pemimpin yang sama, tergantung pada situasinya, mengadopsi jenis kepemimpinan yang berbeda, di mana ia mengganti kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan transaksional..Dengan cara ini, ia mengusulkan agar pemimpin, sesuai dengan apa yang dituntut oleh keadaan, akan menunjukkan pola kepemimpinan yang Karakteristik pemimpin transformasional 1. Ini adalah gaya kepemimpinan yang memotivasi dan transformatifIni adalah gaya kepemimpinan yang memotivasi orang dan mengubah mereka, karena itu terkait dengan kebutuhan manusia, realisasi diri, harga diri dan pertumbuhan kepemimpinan transformasional merangsang perilaku yang lebih efektif, pekerjanya termotivasi untuk memberi lebih dari apa yang diharapkan dari Mereka menghasilkan perubahan visi pada pengikut merekaPemimpin transformasional memberikan pengaruh pada anggota kelompok, menghasilkan perubahan visi yang mendorong orang untuk mengesampingkan kepentingan pribadi untuk mencari kebaikan bahkan akan mencari kepentingan kolektif bahkan jika mereka belum memenuhi kebutuhan paling dasar mereka seperti keselamatan, kesehatan atau transformasional sesuai ketika Anda ingin mengubah visi atau misi organisasi itu sendiri karena lingkungannya dinamis dan cepat berubah. Dalam lingkungan ini, gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah apa yang dicapai oleh para pemimpin ini. 3. Mereka adalah pemimpin yang karismatik dan menginspirasiMereka adalah pemimpin dengan karisma, yang menunjukkan pengaruh melalui karakter mereka, pengaruh yang mereka berikan dan perilaku yang patut transformasional akhirnya menjadi panutan bagi pengikut transformasional pada akhirnya menghasilkan dampak pada pengikut karena mereka mengidentifikasikan diri dengannya, dengan keyakinannya, dengan nilai-nilai dan transformasional memiliki kemampuan untuk menggairahkan pengikut mereka dan untuk mengirimkan kepercayaan dan rasa itu, mereka menginspirasi karena mereka meningkatkan optimisme dan antusiasme pengikut Mereka memperhatikan pengikut secara individual dan mereka tersedia untuk merekaPemimpin transformasional memperhatikan pengikutnya, dengan cara yang mempromosikan perkembangan dan pertumbuhan juga merangsang mereka secara intelektual, sehingga pengikut mereka melakukan tindakan, mencoba melakukan hal-hal baru, berpikir dengan cara baru, tersedia untuk mereka, jadi dia mengkomunikasikan harapan yang tinggi dan dia dapat diandalkan dan bersedia membantu memperhatikan para anggota secara individu, dengan cara yang menasihati mereka, melatih mereka dan merawat mereka secara Hasilkan ikatan emosional pada pengikut merekaPara pengikut akhirnya membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pemimpin transformasional, sehingga mereka akhirnya membentuk visi pengikut merasa lebih yakin pada diri mereka sendiri, dengan harga diri yang lebih tinggi, sehingga mereka akhirnya merespons dengan cara yang positif terhadap apa yang dibutuhkan pemimpin, berusaha untuk mencapai prestasi Mereka adalah pemimpin yang diatur sendiriPara pemimpin transformasional biasanya memiliki konsep diri yang positif, mereka tertarik untuk mengetahui apa harapan para pengikut perilaku mengatur diri sendiri, berusaha mencapai kesesuaian antara harapan dan perilaku mereka agar lebih pengikut mereka dapat mengidentifikasi diri mereka dan akhirnya mengikuti mereka, mereka perlu mengatur diri sendiri, mendeteksi perbedaan antara perilaku mereka dan apa yang diharapkan dari mereka..Jika Anda melihat ada perbedaan, Anda termotivasi untuk memodifikasinya dan menyesuaikan dengan apa yang diharapkan dari Mendorong kerja sama Dalam pengaturan diri, mereka adalah pemimpin yang beradaptasi dengan sangat baik terhadap tuntutan berarti mereka mempromosikan kerja sama dalam organisasi, bahwa semua anggota saling memahami dan bahwa harapan baik organisasi maupun kelompok terpenuhi..8. Mempromosikan efek air terjun atau dominoSalah satu karakteristik mendasar adalah efek kaskade atau domino, yang mengacu pada kemampuan pemimpin transformasional sendiri untuk mengubah pengikut mereka menjadi pemimpin transformasional potensial..Dengan cara ini, ketika dalam situasi lain itu perlu, para pengikut sendiri yang akan menjadi pemimpin transformasional memastikan bahwa organisasi Mereka merangsang pengikut mereka secara intelektualKarakteristik mendasar lain dari kepemimpinan transformasional adalah rangsangan intelektual dari para cara ini, mereka mendukung pendekatan baru untuk masalah yang telah muncul dan fokus pada penyelesaian itu, mereka menganggap bahwa melanjutkan pendidikan adalah penting, karena mereka percaya bahwa pengikut tumbuh secara pribadi dengan cara ini. 10. Kepemimpinan bersama penting bagi merekaBagi para pemimpin transformasional adalah penting "kepemimpinan bersama", yaitu, mereka didasarkan pada partisipasi, sehingga mencapai konsensus dengan para pekerja tentang nilai-nilai organisasi, mereka berkolaborasi untuk mendefinisikannya dan mereka adalah peserta yang sama..Bagi mereka, kerja tim itu penting, karena mereka mencapai hasil yang lebih baik di dalam Mereka adalah peran simbolis dari otoritasPemimpin transformasional memperoleh peran "peran simbolis dari otoritas", sehingga mereka menjadi agen yang bertanggung jawab. Mereka tahu dan merasa bertanggung jawab atas organisasi, sehingga mereka melakukan perilaku tertentu untuk memberi adalah contoh ketersediaan bagi perusahaan, jujur, bertanggung jawab dan bekerja keras untuk mencapai tujuan dan konsisten dengan nilai-nilai Mereka didefinisikan sesuai dengan nilai-nilai moralMereka memiliki efek pada pengikut mereka berdasarkan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan rasa khawatir tentang hati nurani para pengikut mereka, memohon nilai-nilai seperti kebebasan, keadilan atau nilai-nilai yang berbeda, mereka mencapai efek dalam pengikut mereka membuat mereka sadar akan tujuan organisasi, mereka mendorong mereka untuk melampaui kepentingan mereka sendiri dan mengaktifkan kebutuhan superior mereka, seperti realisasi diri. 13. Mereka mencoba meminimalkan kesalahanPemimpin transformasional berusaha meminimalkan kesalahan, tetapi secara aktif melakukan ini, mereka mencoba mengantisipasi mereka agar tidak terjadi, tetapi ketika kesalahan terjadi, mereka tidak meratapi atau membalas, mereka hanya mencoba mengubahnya menjadi pengalaman belajar..Kesalahan dipelajari dan karenanya tidak menghukum bawahan karena melakukan Ini kreatifMereka mengundang pengikut untuk berkontribusi dengan ide-ide baru, mereka mendorong kreativitas untuk melakukan ini, mereka mengundang Anda untuk menemukan secara kreatif cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dan menjalankan memiliki visi yang berorientasi pada masa depan dan mengarahkan semua energinya dalam menyelesaikan masalah yang rumit, tidak menggunakan pemikiran konvensional dan menggunakan kecerdasannya untuk mencapai Ini interaktifIni interaktif ketika bekerja sebagai tim sebagai strategi untuk mencapai sinergi dalam ini, fokusnya adalah pelatihan dan pengembangan lebih lanjut anggota organisasi dan melibatkan mereka dalam penerapan teknologi kepemimpinan transformasional 1. Ini berdampak pada harga diri, afiliasi dan keamanan para pengikutMengingat karakteristik pemimpin transformasional, para pengikut akhirnya merasa percaya diri, dengan harga diri yang lebih besar dan bagian dari ini memengaruhi organisasi karena para pengikut merespons secara positif apa yang diminta oleh Meningkatkan kinerja pekerjaKarena semua hal di atas, para pengikut mencoba yang terbaik untuk mencapai upaya organisasi dan karenanya mencapai kinerja dan kinerja yang lebih besar oleh para Ini mempengaruhi reaksi psikologis dan emosional para pengikutPenelitian yang berbeda telah menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki dampak positif pada reaksi psikologis dan emosional pengikut, sehingga kinerja mereka di tempat kerja juga lebih besar..Sebagai contoh, beberapa penelitian AS menunjukkan bahwa pengikut pemimpin transformasional, dibandingkan dengan pemimpin lainnya, menunjukkan lebih banyak kinerja pekerjaan..Ini terjadi karena mereka lebih percaya diri dan komitmen, yang berakibat pada tingkat tenaga Mereka dapat menanggapi kompleksitas organisasiKeuntungan lain dari pemimpin transformasional adalah bahwa karena mereka mengatur diri sendiri, mereka dapat beradaptasi dengan apa yang dibutuhkan organisasi, meningkatkan efisiensi dan efektivitas mereka..Dengan pengaturan sendiri, mereka mempromosikan kerja sama dan tanggung jawab dan mampu merespons secara efektif kompleksitas kepemimpinan transformasional Pada beberapa kesempatan, kepemimpinan transformasional mungkin bukan gaya yang paling menguntungkan bagi ketika kita bergerak dalam lingkungan yang dinamis yang dinamis, dengan sedikit perubahan, di mana para pengikut memiliki pengalaman dan menikmati pekerjaan mereka, gaya transaksional mungkin lebih pengikut memiliki status, menjadi bagian dari organisasi yang adil, dan mempromosikan kontrol diri dalam anggota mereka, gaya transaksional juga bisa menjadi gaya yang paling bermanfaat yang menjaga dan kompetensi pemimpin transformasionalDalam beberapa studi tentang pemimpin transformasional, atribut pribadi yang berbeda yang sesuai dengan para pemimpin ini telah contoh, ditekankan bahwa mereka berkomitmen untuk orang-orang dan memenuhi kebutuhan mereka, melihat diri mereka sebagai agen perubahan dan fleksibel dan belajar dari pengalaman..Selain itu, mereka adalah visioner, dengan keterampilan kognitif yang baik dan percaya pada kebutuhan untuk menganalisis adalah orang-orang yang mempromosikan nilai-nilai untuk membimbing perilaku orang dan berhati-hati ketika mengambil risiko. Bisakah Anda mengukur gaya kepemimpinan?Model Bass dan Avolio, model kepemimpinan full-range FRL berfungsi sebagai dasar untuk merancang instrumen diagnostik, MLQ Multifactor Leadership Questionnaire.Kuisioner ini memberikan gambaran sekilas tentang gaya kepemimpinan masing-masing pemimpin dalam organisasi, sehingga ukuran pekerjaan mereka dapat diberikan, bidang-bidang yang akan ditingkatkan dan potensi mereka..Berpartisipasilah dengan kawan-kawan dan pemimpinnya, sehingga ia dapat diberi umpan balik dari semua orang yang bekerja balik ini penting karena, misalnya, salah satu karakteristik kepemimpinan transformasional adalah pengaturan pemimpin transformasional mengatur diri sendiri untuk mengakhiri menyesuaikan perilaku mereka dengan harapan pengikut mereka untuk mengidentifikasi diri transformasional mencakup empat komponen, meskipun mereka adalah dimensi yang independen tetapi terkait, yang merupakan komponen karismatik, komponen inspirasional, pertimbangan individu anggota dan stimulasi intelektual..Dan menurut Anda, apa ciri khas gaya kepemimpinan transformasional lainnya??ReferensiAyala-Mira, M., Luna, M. G., dan Navarro, G. 2012. Kepemimpinan transformasional sebagai sumber daya untuk kesejahteraan di tempat kerja. Uaricha Journal of Psychology, 9 19, 102-112. Bernal Agudo, J. L. 2001. Pimpin perubahan kepemimpinan transformasional. Buku Tahunan Pendidikan Departemen Ilmu Pendidikan Universitas Parra, O., dan Guiliany, J. G. 2013. Beberapa pertimbangan teoretis tentang kepemimpinan R., dan Bresó, E. 2013. Apakah kepemimpinan transformasional menentukan dalam motivasi intrinsik para pengikut? Jurnal Kata dan Psikologi Organisasi, 29, I. A., Escobar, G. R., Garcia, B. R. 2012. Pengaruh kepemimpinan transformasional pada beberapa variabel kepuasan organisasi dalam mengajar dan staf administrasi dari lembaga publik pendidikan menengah atas. Jurnal Pusat M. R. dan Ortiz, C. 2006. Kepemimpinan Transformasional, Dimensi dan Dampak terhadap Budaya Organisasi dan Efisiensi Perusahaan. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi, Volume X IV, 1, C. M. 2010. Kepemimpinan transformasional dan gender dalam organisasi militer. Tesis Doktoral Universitas Complutense M., dan Sánchez, E. 2010. Studi komparatif tentang nilai-nilai pemimpin transformasional dan transaksional sipil dan militer. Annals of psikologi, 26 1, 72-79.
Kepemimpinantransformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.
Dalam sebuah perusahaan pasti ada seorang pemimpin. Biasanya seorang pemimpin tersebut memiliki cara memimpin masing-masing, gaya kepemimpinan transformasional adalah salah ini, gaya kepemimpinan transformasional adalah yang paling banyak dicari. Pasalnya pemimpin tersebut mampu mendorong karyawan dan juga memiliki pandangan yang apa sebenarnya pengertian kepemimpinan transformasional? Apa saja perbedaan kepemimpinan transformasional dan transaksional? Berikut ini Itu Kepemimpinan Transformasional?Transformational leadership atau kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin dengan memotivasi dan memberdayakan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk bekerja sama mewujudkan visi definitif, kepemimpinan transformasional adalah bentuk nilai, keyakinan, dan kebutuhan yang termasuk di dalamnya perubahan sebagai bentuk terobosan baru. Seorang pemimpin dengan gaya transformasional diyakini bisa mempengaruhi kinerja karyawan secara pemimpin yang menerapkan transformational leadership biasanya memiliki pandangan visioner dan juga mampu memfasilitasi karyawan atau bawahannya untuk mengasah skill yang Kepemimpinan TransformasionalPemimpin dengan transformational leadership punya beberapa karakteristik unik, yaituTerbuka dengan ide baruFokus mengubah mindset agar tim mau keluar dari zona nyamanLebih aktif mendengar daripada berbicaraLebih toleran terhadap risikoMau bertanggung jawab terhadap langkah yang diambil tim, apapun konsekuensi hasilnya baik atau burukPunya tingkat kepercayaan tinggi terhadap timMampu mengajak lebih banyak anggota tim berpartisipasi, terutama dalam berinovasiMampu menginspirasiMemiliki kemampuan beradaptasiBerpikiran terbukaProgresifBaca juga Apa Itu Kepemimpinan Otoriter? Ini Ciri, Plus Minus, ContohnyaKelebihan Gaya Kepemimpinan TransformasionalSebagai seorang pebisnis yang memimpin perusahaan, tentu Anda menyadari bahwa ada banyak hal yang harus diubah. Namun sayangnya, tidak sedikit pemimpin yang memerhatikan dan mementingkan perubahan tanpa disadari, hal ini bisa memperburuk seluruh aspek perusahaan Anda. Maka dari itu, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu berperan sebagai inovator dan pembentuk bawah ini merupakan kelebihan kepemimpinan transformasional yang perlu Anda tahu1. Pengaruh IdealSeseorang yang memiliki gaya transformational leadership adalah teladan bagi para karyawannya. Pemimpin tersebut akan bertindak sesuai dengan peraturan yang dibuat dan cenderung memberikan pengaruh yang ideal. Hal inilah yang membuat banyak karyawan kagum dan hormat Mempertimbangkan IndividuSeorang pemimpin transformasional adalah orang yang selalu mendukung karyawannya untuk mengembangkan dan mengeluarkan seluruh potensi yang ada di diri mereka. Pemimpin tersebut akan sadar bahwa karyawan juga harus turut terlibat dalam mencapai visi orang dengan tipe kepemimpinan ini adalah orang yang mempertimbangkan individu. Pemimpin ini tidak akan ragu untuk mengadakan pertemuan one on one dengan karyawannya untuk membangun relasi atau sekedar mendengarkan opini Motivasi InspirasionalKelebihan lainnya dari transformational leadership adalah bisa memberikan motivasi inspirasional. Artinya, pemimpin tersebut bisa mendorong karyawannya untuk bersama-sama mencapai adalah orang yang akan memberikan energi sama kepada para karyawannya. Sehingga setiap kalimat yang diucapkan adalah kalimat inspirasional yang bisa memotivasi Stimulasi IntelektualSatu lagi kelebihan transformational leadership adalah bisa memberikan stimulasi intelektual. Artinya, pemimpin tersebut akan mendorong karyawannya untuk berpikir dengan pola out of the box serta berani mengambil juga mampu untuk menciptakan lingkungan yang penuh dengan kreativitas. Hal ini tentunya akan membuat karyawan merasa nyaman dan bisa mempelajari banyak hal baru dalam juga 8 Perbedaan Leader dan Boss, yang Mana Karakter Anda?Kekurangan Gaya Kepemimpinan TransformasionalDi samping kelebihannya, gaya kepemimpinan ini juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya sebagai berikutTidak dapat berjalan optimal pada organisasi yang tidak memiliki cocok untuk dijalankan pada organisasi atau tim yang dibentuk sementara dalam rangka menjalankan tugas tepat untuk diterapkan pada bisnis yang baru meraba-raba. Karena pada dasarnya kepemimpinan ini membutuhkan struktur yang kemudian kerja yang terlalu birokratis juga kurang cocok dengan gaya kepemimpinan Perusahaan Membutuhkan Gaya Kepemimpinan Transformasional?Transformational leadership adalah gaya kepemimpinan modern yang cocok dengan perkembangan zaman saat ini. Berikut beberapa alasan mengapa perusahaan Anda membutuhkan tipe kepemimpinan ini1. Bisa Memotivasi KaryawanSeorang dengan transformational leadership menjadi role model atau teladan bagi para karyawannya. Hal ini tentu akan membuat karyawan merasa termotivasi dan berkembang sesuai dengan panutannya. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas karyawan dan memajukan perusahaan di saat yang Tidak Ada Gap dengan AtasanTransformational leadership adalah gaya kepemimpinan yang menyukai keakraban dan deep connection. Sehingga karyawan akan merasa tidak ada gap dengan atasan. Hal ini tentunya akan membuat komunikasi terjalin dengan baik dan dapat bekerja secara efektif dan Banyaknya Inovasi Baru BermunculanSeorang pemimpin dengan transformational leadership adalah orang yang tidak kaku dan selalu ingin melakukan inovasi. Pemimpin tersebut tidak takut untuk mengutarakan pendapatnya yang dirasa bisa membantu untuk memajukan dan mengembangkan juga Apa Itu Visioner? Ini Ciri-Ciri dan 5 Tips MembangunnyaPerbedaan Kepemimpinan Transformasional dan TransaksionalSelain transformasional, ada pula jenis kepemimpinan transaksional. Lalu apa perbedaan di antara keduanya? Simak penjelasannya di bawah Standar PekerjaanPerbedaan pertama adalah pada standar pekerjaan. Karakteristik kepemimpinan transaksional cenderung sudah menentukan standar pekerjaan yang harus dipenuhi. Sehingga terkadang pemimpin tersebut cenderung tidak memperhatikan kreativitas dan inovasi dari ini tentunya berbeda dengan model transformational leadership, di mana pemimpin akan mengajak karyawan untuk mencapai visi perusahaan bersama-sama.2. Penerapan SistemPerbedaan selanjutnya adalah penerapan sistem. Ciri kepemimpinan transaksional yaitu sistem reward and punishment untuk membuat karyawannya ciri kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang mengutamakan keakraban antar karyawan untuk membuat karyawan mau bekerja sama untuk mencapai Cara Menjalankan PerusahaanHal ketiga yang menjadi perbedaan kepemimpinan transformasional dan transaksional adalah cara mereka menjalankan perusahaan. Pada transactional leadership cenderung menjadikan visi dan misi, aturan dan instruksi sebagai pusat komando untuk keberlangsungan kata lain, pemimpin akan menjalankan perusahaan sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku serta melakukan pengawasan kepada karyawannya apakah mereka sudah memenuhi target yang diberikan atau pemimpin transformasional adalah orang yang cenderung bertindak sesuai peraturan yang ada, namun tetap memperhatikan karyawannya untuk bisa mengembangkan potensi yang ada di diri HirarkiSatu lagi perbedaan transformational dan transactional leadership adalah hirarki atau struktur kepemimpinan. Pemimpin transaksional lebih suka menempatkan banyak kepentingan di struktur dan budaya karyawan tidak bisa melaporkan masalah langsung ke manajemen atas. Laporan masalah tersebut haruslah melewati alur manajemen di perusahaan sehingga pemimpin ini cenderung kaku dan tidak halnya dengan pemimpin yang menerapkan gaya transformasional, di mana mereka cenderung menghilangkan birokrasi yang ada untuk menciptakan lingkungan yang bisa menstimulasi mental dan membuat karyawannya merasa Kepemimpinan TransformasionalContoh kepemimpinan transformasional di perusahaan adalah saat manajer memberikan ruang bagi para bawahannya supaya dapat berkreasi sebaik-baiknya. Selain itu, manajer ini juga sering memberikan dorongan kepada bawahannya untuk bersemangat dan antusias dalam bekerja serta membangun hubungan yang dekat secara Gandhi adalah salah satu tokoh terkenal dengan gaya kepemimpinan ini. Di mana ia menggunakan pendekatan lembut dan humanis sehingga banyak orang ingin bergerak bersamanya dan ia pun dicintai sampai saat praktiknya, masih banyak perusahaan yang menggunakan tipe kepemimpinan transaksional dibandingkan transformasional. Hal ini tergantung dari kebijakan masing-masing pemilik dan pemimpin perusahaan, Anda tentu bisa menentukan mana model kepemimpinan yang bagus untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan. Hal yang perlu diingat adalah karyawan merupakan aset utama dari sebuah perusahaan. Tanpa karyawan, tidak mungkin perusahaan bisa perusahaan Anda sedang mencari talenta-talenta baru yang ingin dibentuk jadi pemimpin transformasional masa depan? KitaLulus bisa membantu Anda mencapai tujuan tersebut! Daftarkan diri Anda sebagai pemasang lowongan kerja di KitaLulus dan dapatkan calon-calon leader masa depan dari sekarang!
TeoriKepemimpinan. Teori Genetis menyatakan sebagai berikut : 1) Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakatbakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. 2) Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. 3) Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan
Skip to contentHome/Manajemen/Kepemimpinan Transformasional Pengertian, Karakteristik, Batasan dan Contohnya Kepemimpinan Transformasional Pengertian, Karakteristik, Batasan dan ContohnyaKepemimpinan Transformasional Pengertian, Karakteristik, Batasan dan ContohnyaPernah mendengar tentang kepemimpinan transformasional? Kita gunakan contoh Rina sangat dihormati oleh rekan satu timnya. Anggota timnya mengatakan bahwa dia terus-menerus menjelaskan tujuan akhir pekerjaan mereka, setia mengajarkan mereka, dan mereka lebih memilihnya daripada pimpinan lain di adalah pemimpin pemimpin memiliki kemampuan untuk membuat atau menghancurkan tim. Bukan rahasia lagi bahwa saat ini, tempat kerja telah berkembang, metode kepemimpinan tradisional menghasilkan hasil yang adalah waktu di mana semua karyawan fokus pada pertumbuhan dan perkembangan dan dibutuhkan seorang pemimpin sejati untuk mengidentifikasi potensi seseorang dan membantu mereka antara banyak jenis kepemimpinan, Kepemimpinan transformasional mungkin salah satu yang paling didambakan. Artikel ini akan melihat lebih dekat apa arti kepemimpinan transformasional, modelnya, kelebihan dan kekurangannya, dan membandingkannya dengan kepemimpinan Itu Kepemimpinan Transformasional?Kepemimpinan transformasional adalah jenis kepemimpinan di mana para pemimpin mendorong, menginspirasi, dan memotivasi karyawan mereka untuk melampaui kepentingan diri mereka sendiri dan untuk berinovasi dan menciptakan perubahan untuk mencapai yang terbaik bagi transformasional sering kali menginspirasi perubahan yang didorong oleh tujuan yang kuat dan pada akhirnya menciptakan lingkungan yang dicirikan oleh kepercayaan dan bentuk idealnya, tujuan kepemimpinan transformasional adalah mengarahkan para pengikut menjadi pemimpin yang baik di masa depan. Jenis kepemimpinan ini dikenal dapat meningkatkan motivasi, moral dan kinerja karyawan melalui berbagai Dasar dalam Kepemimpinan TransformasionalPada tahun 1985, Bernard A. Bass mendasarkan gagasan modern tentang kepemimpinan transformasional di sekitar empat elemen berikutMotivasi Inspiratif Pemimpin transformasional menginspirasi setiap orang pada tingkat tunggal untuk membantu mereka menyelaraskan tujuan mereka dengan tujuan organisasi. Mereka membuat karyawannya termotivasi dan mengomunikasikan harapan mereka kepada pengikut Intelektual Para pemimpin ini mendorong lingkungan pemikiran inovatif. Mereka menciptakan ruang di mana orang memanfaatkan potensi penuh mereka dan juga menantang orang lain untuk melakukan hal yang yang Diidealkan Pemimpin transformasional adalah panutan bagi karyawan mereka, ia memberikan pengaruh pada grup dan sangat dihormati oleh tim atas visi dan standar kinerja mereka yang Individual Para pemimpin ini menunjukkan perhatian dan pertimbangan untuk anggota tim mereka, dan menghargai masukan mereka. Mereka berusaha keras untuk menciptakan lingkungan kepercayaan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan pengikut Kepemimpinan TransformasionalKepemimpinan adalah praktik yang berubah-ubah, ia terus berubah dan menemukan kembali dirinya sendiri. Pemimpin yang baik memahami peran dan pekerjaan mereka untuk memaksimalkan efisiensi pekerja dan mencapai tujuan transformasional memperhatikan perkembangan kebutuhan pengikut mereka dan berusaha untuk meningkatkan kesadaran pengikut dengan mendorong mereka untuk melihat masalah lama dengan cara yang baru dan poin-poin berikut menjelaskan ciri-ciri individu pemimpin transformasionalVisioner Mereka berkomitmen untuk pengembangan organisasi dan membimbing pengikutnya melalui perubahan dan Peran Positif Pengikut meniru tindakan pemimpin mereka karena mereka mengaguminya. Pemimpin transformasional menggunakan bahasa yang memberdayakan untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan semangat tim yang Risiko Pemimpin transformasional menyadari bahwa tidak ada jalan yang aman untuk berubah. Pada dasarnya, siapa yang ingin mengambil risiko? Tidak ada! Namun, pemimpin transformasional mengambil risiko yang diperhitungkan dan mengandalkan penelitian dan masukan dari tim mereka saat Pemimpin transformasional memastikan bahwa visi perusahaan dikomunikasikan secara efektif kepada setiap anggota tim. Mereka memiliki keterampilan interpersonal yang baik dan perhatian terhadap ide setiap anggota Transformasional dan Kepemimpinan transaksionalSeringkali ini dikenal dengan pendekatan “carrot and stick” untuk kepemimpinan, pemimpin transaksional menggunakan penghargaan dan hukuman untuk mendorong perilaku yang baik. Mereka fokus pada pengawasan dan kinerja kelompok. Lebih lanjut, mereka bertujuan untuk mempertahankan status quo organisasi dan cenderung lebih pasif daripada pemimpin terbalik dengan hal itu, pemimpin transformasional menetapkan tujuan yang jelas dan standar kinerja yang tinggi sambil secara aktif berinteraksi dengan karyawan itu sendiri. Mereka bertujuan untuk meningkatkan status quo dan juga fokus pada kinerja berikut merangkum perbedaan antara keduanyaNamun, pertanyaan sebenarnya adalah,Gaya Kepemimpinan Mana yang Lebih Baik?Sementara pemimpin transformasional mencoba menjual visinya kepada pengikut mereka, pemimpin transaksional membagi peran dan tanggung jawab dan memberi tahu setiap anggota apa yang harus lahiriah, sepertinya kepemimpinan transformasional lebih baik, tetapi itu tidak benar. Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini karena kepemimpinan transformasional dan transaksional sangat cocok untuk situasi yang situasi krisis. Situasi ini membutuhkan kemajuan linier dan menetapkan aturan dan regulasi yang lebih efektif dalam keadaan seperti itu. Di sini, kepemimpinan transaksional lebih perusahaan besar seperti Hewlett-Packard dan anggota militer tingkat tinggi menggunakan model kepemimpinan transaksional. Bahkan untuk karyawan berupah minimum, kepemimpinan transaksional lebih adalah artikel menarik lainnya yang bisa Anda baca12 Tips Untuk Membuat Blog Anda SuksesCost Leadership Pengertian, Strategi dan Contohnya dalam BisnisBagaimana Tahapan dalam Melakukan Pengembangan Produk?Net Promoter Score Pengertian dan Panduan Lengkap MelakukannyaMengetahui Manajemen Pemasaran Secara Lengkap dan MendalamKelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan TransformasionalKepemimpinan transformasional mungkin tampak seperti bentuk kepemimpinan yang ideal, namun ada juga beberapa kekurangannya. Berikut daftar kelebihan dan kekurangan dari kepemimpinan transformasional dalam sebuah organisasiKelebihanBukti empiris menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berkorelasi positif dengan kepuasan kerja. Keterlibatan bawahan yang meningkat dan tenaga kerja yang lebih puas mengarah ke tempat kerja yang lebih transformasional yang efektif meningkatkan status quo organisasi karena karyawan termotivasi dan mengidentifikasi dengan tujuan organisasi. Ini memastikan tingkat efisiensi dan keluaran yang lebih merasa diberdayakan dan dipercaya oleh manajer, sehingga merasa percaya diri dan loyal terhadap konflik yang mudah melalui kolaborasi dan pemahaman yang baik tentang kepemimpinan transformasional dalam membangun hubungan jangka panjang karena karyawan merasa dihargai dan dihormati dengan pengetahuan bahwa pemimpin mereka telah berinvestasi dan mempercayai kepemimpinan transformasional adalah menciptakan lingkungan kepercayaan dan kerja sama. Dengan demikian, karyawan menikmati kebebasan gagal dan memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka. Kebebasan untuk gagal ini mengubah perusahaan menjadi pusat pemikiran transformasional dapat bergumul dengan detail karena mereka terlalu fokus pada gambaran yang lebih besar. Mereka perlu memelihara koneksi dengan eksekutif yang berorientasi pada detail untuk membantu mereka mengatasi kurangnya fokus pemimpin transformasional dapat menetapkan ekspektasi yang tidak realistis bagi karyawannya yang dapat menyebabkan kelelahan karyawan. Mungkin ada tekanan yang meningkat untuk mempertahankan produktivitas tinggi setiap saat diperburuk oleh tenggat waktu dan kelelahan yang tidak masuk transformasional dapat menimbulkan konsekuensi negatif. Para pemimpin yang berpengaruh meninggalkan kesan yang luar biasa pada kemanusiaan… baik atau jahat. Pertimbangkan Adolf Hitler. Hitler mempersonifikasikan kepemimpinan transformasional dan merupakan contoh paling ekstrim dari pemimpin transformasional negatif. Dia memiliki visi yang menarik bagi para pengikutnya yang menjauhkan mereka dari kemanusiaan dan rasa untuk Kepemimpinan TransformasionalTidak ada kepemimpinan yang datang tanpa tantangan. Berikut daftar hambatan, atau apa yang menghalangi implementasi kepemimpinan transformasional –Resistensi Terhadap KepemimpinanTidak realistis mengharapkan setiap karyawan berada di kemudi kapal yang sama. Mungkin ada beberapa orang yang puas dengan status quo organisasi dan standar kinerja pekerjaan yang rendah. Karyawan seperti itu tidak ingin mencari peluang baru atau mengembangkan cara baru untuk melakukan seperti itu mungkin berkinerja lebih baik di bawah pemimpin transaksional, dengan peran dan tanggung jawab yang Tidak JelasJika fokusnya hanya pada ide dan kreativitas baru, karyawan mungkin akan melupakan tujuan akhirnya. Ini akan mengakibatkan tugas yang sama membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Pengembangan individu itu baik, tetapi tidak terlalu banyak sehingga menghambat pertumbuhan Pemimpin yang Memiliki Kepemimpinan TransformasionalPemimpin transformasional adalah katalisator perubahan positif. Pendiri Standard Oil, John D. Rockefeller, pendiri Virgin Group, Richard Branson, adalah dua dari pemimpin transformasional yang paling BransonBranson dikenal karena pendirian bisnisnya yang menyenangkan dan ramah. Dia menganggap dirinya sebagai “pelanggar aturan” dan lebih suka memelihara hubungan pemimpin-anggota yang sehat. Lebih jauh, dia percaya dalam memberikan kebebasan dalam pengambilan keputusan dan dengan hati-hati memilih telah berhasil membangun 400 perusahaan dengan nama “Virgin”, berkat pendekatan partisipatif dan berorientasi pada tujuan. Gaya kepemimpinannya jauh berbeda dengan kepemimpinan tidak menganggap uang sebagai ukuran kesuksesan. Baginya dan para pengikutnya, kegembiraan adalah tantangannya. Inilah alasan utama mengapa staf Virgin, meskipun dibayar sedikit lebih rendah dari harga pasar, namun dengan senang hati bekerja untuk Virgin karena mereka menikmati berada di D. RockefellerDiyakini sebagai orang Amerika terkaya dalam sejarah, John D. Rockefeller, dikenal sebagai salah satu pemimpin terhebat sepanjang masa. Dia dikenal karena ketekunan dan kebajikannya terhadap orang secara rutin memuji karyawannya dan memilih mereka dengan hati-hati. Dia memiliki beberapa ciri penting yang membuatnya menonjol dan banyak pemimpin saat ini belajar dari kesuksesannya dan menerapkan prinsipnya dalam organisasi artikel seperti ini ada di website perusahaan Anda? Atau sedang mencari jasa penulis artikel? Hubungi kami melalui tautan ini.
PENGARUHKEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP PRESTASI KERJA PUSTAKAWAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SUMATERA UTARA tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam dunia yang terus berkembang, kepemimpinan transformasional menjadi salah satu pendekatan yang sangat relevan dan efektif untuk memimpin individu dan organisasi menuju keberhasilan. Model kepemimpinan ini tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan, tetapi juga pada pengembangan individu, motivasi, dan perubahan positif dalam transformasional berbeda dari gaya kepemimpinan tradisional yang cenderung berorientasi pada pengawasan dan pengendalian. Sebaliknya, kepemimpinan transformasional melibatkan upaya untuk menginspirasi dan mendorong orang-orang di sekitarnya untuk mencapai potensi terbaik satu karakteristik utama kepemimpinan transformasional adalah adanya visi yang kuat. Seorang pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas dan memotivasi orang-orang di sekitarnya untuk berpartisipasi dalam pencapaian visi tersebut. Mereka mampu mengkomunikasikan visi tersebut dengan cara yang menginspirasi dan membuat orang-orang merasa terhubung secara emosional. Selain itu, kepemimpinan transformasional juga melibatkan pembangunan hubungan yang kuat antara pemimpin dan anggota tim. Pemimpin transformasional berfokus pada mendengarkan, memberikan dukungan, dan memahami kebutuhan dan keinginan individu. Dengan memperhatikan dan menghargai keberagaman dalam tim, pemimpin dapat menciptakan iklim kerja yang inklusif dan memotivasi anggota tim untuk berinovasi dan berkontribusi secara maksimal. Selanjutnya, kepemimpinan transformasional juga melibatkan pengembangan individu secara pribadi dan profesional. Pemimpin transformasional berupaya untuk membantu anggot/ tim dalam mencapai pertumbuhan dan kesuksesan mereka sendiri. Mereka memberikan dukungan, pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota/tim. Dalam konteks organisasi, ini dapat menghasilkan peningkatan kinerja individu dan kemajuan organisasi secara kepemimpinan transformasional, individu dan organisasi dapat mencapai keberhasilan yang lebih besar. Dengan adanya visi yang kuat, hubungan yang erat, dan fokus pada pengembangan individu, kepemimpinan transformasional mendorong perubahan positif dalam budaya kerja, inovasi, dan pencapaian tujuan transformasional merupakan pendekatan yang sangat berarti dalam dunia kepemimpinan saat ini. Melalui kepemimpinan transformasional, pemimpin dapat menginspirasi, memotivasi, dan mendorong pertumbuhan individu dan organisasi. Dengan adanya pemimpin transformasional, individu dapat mencapai potensi terbaik mereka, dan organisasi dapat mencapai keberhasilan yang berkelanjutan. Lihat Humaniora Selengkapnya
EJurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.12 (2016): 4057-4082 4057 PENGARUH WORK ENGAGEMENT PADA KINERJA BENDAHARA PENGELUARAN DENGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL SEBAGAI PEMODERASI Ni Luh Putu Astuti1 Ni Putu Sri Harta Mimba2 Ni Made Dwi Ratnadi3 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,
The kepimpinan transformasi Ia dilaksanakan oleh orang-orang yang membuat perubahan mendalam dalam masyarakat. Ia adalah ciri pemimpin yang mencipta perubahan dalam tingkah laku dan sikap pengikutnya anggota organisasi, mengubah visi mereka dan memperoleh komitmen yang diperlukan untuk mencapai objektif peduli terhadap pengikut mereka dan merayu kepada cita-cita moral. Ia membayangkan nilai yang berbeza seperti kejujuran, tanggungjawab, altruisme. Dengan cara ini, beliau meminta mereka untuk mencari kepentingan organisasi dan mengatasi rasa mementingkan diri transformasional melibatkan peningkatan keupayaan anggota organisasi untuk menyelesaikan masalah secara individu atau secara kolektif. Mewakili budaya transformasional akan mendorong orang untuk melakukan lebih daripada yang mereka harapkan, yang akhirnya akan mengubah dan menukar kumpulan, organisasi dan masyarakat itu manakah kepimpinan transformasi berasal? Model Bernard Bass Untuk memahami kepimpinan transformasi, kita harus melihat Bass dan modelnya, yang menumpukan pada konsep Burns 1978, yang membezakan dua jenis kepimpinan yang bertentangan transaksional dan transformasi..Kepimpinan transaksional muncul dan dicadangkan sebagai pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya, sehingga mereka bekerja dan menerima sesuatu sebagai balasannya..Bass telah cuba mengkaji tingkah laku manusia dalam struktur organisasi dan di mana dia membangunkan model kepimpinan transformasional dicadangkan sebagai sesuatu yang berbeza, di mana pekerja komited kepada organisasi dan misi dan objektifnya, tidak bergerak untuk kepentingan peribadi tetapi untuk kebaikan dan Avolio mempersembahkan model kepemimpinan di mana mereka berpendapat bahawa pemimpin yang sama, bergantung pada situasi, mengamalkan jenis kepimpinan yang berbeza, di mana dia menggantikan kepemimpinan transformasional dengan transaksi..Dengan cara ini, beliau mencadangkan bahawa pemimpin, mengikut apa yang diminta oleh keadaan, akan menunjukkan corak kepimpinan yang Ciri-ciri pemimpin transformasi 1. Ia adalah gaya kepimpinan motivasi dan transformatifIni adalah gaya kepimpinan yang mendorong orang dan mengubahnya, kerana ia berkaitan dengan keperluan manusia, kesedaran diri, harga diri dan pertumbuhan kepemimpinan transformasional merangsang tingkah laku yang lebih berkesan, pekerja mereka termotivasi untuk memberi lebih banyak daripada apa yang diharapkan dari Mereka menghasilkan perubahan penglihatan di kalangan pengikut merekaPemimpin transformasional memberi pengaruh kepada ahli kumpulan, menghasilkan perubahan visi yang mendorong orang untuk mengetepikan kepentingan peribadi untuk mencari kebaikan juga akan mencari kepentingan kolektif walaupun mereka tidak memenuhi keperluan asas mereka seperti keselamatan, kesihatan atau Transformasi adalah sesuai apabila anda ingin mengubah visi atau misi organisasi itu sendiri kerana persekitarannya dinamik dan berubah dengan pantas. Dalam persekitaran ini, gaya kepimpinan yang paling sesuai adalah apa yang dicapai oleh para pemimpin ini. 3. Mereka adalah pemimpin berkarisma dan inspirasiMereka pemimpin dengan karisma, yang menunjukkan pengaruh melalui watak mereka, pengaruh yang mereka lakukan dan tingkah laku yang transformasi akhirnya menjadi model peranan bagi pengikut transformasi akhirnya menghasilkan kesan kepada para pengikut kerana mereka mengenal pasti dengannya, dengan keyakinannya, dengan nilai-nilai dan transformasional mempunyai keupayaan untuk membangkitkan pengikut mereka dan menghantar kepercayaan dan samping itu, mereka memberi inspirasi kerana mereka meningkatkan keyakinan dan semangat pengikut Mereka memberi perhatian kepada para pengikutnya secara individu dan mereka boleh mendapatkannyaPemimpin transformasi memberi perhatian kepada pengikutnya, dengan cara yang mempromosikan perkembangan dan pertumbuhan juga merangsang mereka secara intelektual, supaya pengikut mereka memulakan tindakan, cuba melakukan perkara-perkara baru, berfikir dengan cara yang baru, ada pada mereka, jadi dia berkomunikasi dengan harapan yang tinggi dan dia boleh dipercayai dan bersedia membantu menghadiri anggota masing-masing, dengan cara yang menasihati mereka, melatih mereka dan menjaga mereka Menghasilkan ikatan emosi dalam pengikut merekaPara pengikut akhirnya membentuk ikatan emosi yang kuat dengan pemimpin transformasi, sehingga mereka akhirnya membentuk visi pengikut merasa lebih yakin dengan diri mereka, dengan harga diri yang lebih tinggi, sehingga mereka akhirnya menanggapi dengan cara yang positif terhadap apa yang dibutuhkan pemimpin, berusaha mencapai pencapaian Mereka adalah pemimpin yang dikawal sendiriPara pemimpin transformasi biasanya mempunyai konsep diri yang positif, mereka berminat mengetahui apa yang diharapkan dari pengikut tingkah laku mengatur diri sendiri, cuba mencapai kesesuaian antara harapan dan tingkah laku mereka untuk menjadi lebih pengikut mereka untuk mengenal pasti mereka dan akhirnya mengikuti mereka, mereka perlu mengatur sendiri, mengesan percanggahan antara tingkah laku mereka dan apa yang diharapkan daripada mereka..Jika anda melihat bahawa ada percanggahan, anda termotivasi untuk mengubahnya dan menyesuaikan diri dengan apa yang diharapkan dari Menggalakkan kerjasama Di dalam peraturan sendiri, mereka adalah pemimpin yang menyesuaikan diri dengan tuntutan bermakna mereka mempromosikan kerjasama dalam organisasi, bahawa semua ahli memahami antara satu sama lain dan bahawa jangkaan kedua-dua organisasi dan kumpulan itu dipenuhi..8. Menggalakkan kesan air terjun atau dominoSalah satu ciri asas adalah kesan kasino atau domino, yang merujuk kepada keupayaan para pemimpin transformasi sendiri untuk menukar pengikut mereka menjadi pemimpin transformasi berpotensi..Dengan cara ini, apabila dalam situasi lain perlu, para pengikutnya sendiri yang akan menjadi pemimpin transformasi memastikan organisasi itu dapat Mereka merangsang pengikut mereka secara intelekSatu lagi ciri asas kepimpinan transformasi ialah rangsangan intelektual cara ini, mereka memihak pendekatan baru kepada masalah yang telah timbul dan menumpukan perhatian untuk menyelesaikan samping itu, mereka menganggap bahawa pendidikan berterusan adalah penting, kerana mereka percaya bahawa pengikutnya berkembang secara personal dengan cara ini. 10. Kepimpinan bersama adalah penting kepada merekaBagi para pemimpin transformasi, pentingnya "kepimpinan yang dikongsi", iaitu, berdasarkan kepada penyertaan, sehingga mencapai kesepakatan dengan para pekerja mengenai nilai-nilai organisasi, mereka berkolaborasi untuk menentukan dan mereka adalah peserta yang mereka, kerja berpasukan adalah penting, kerana mereka mencapai hasil yang lebih baik dalam Mereka adalah peranan kuasa simbolikPemimpin transformasional memperoleh peranan "peranan kuasa simbolik", supaya mereka menjadi ejen yang bertanggungjawab. Mereka tahu dan merasa bertanggungjawab terhadap organisasi, jadi mereka menjalankan tingkah laku khusus untuk menetapkan adalah contoh ketersediaan kepada syarikat, jujur, bertanggungjawab dan bekerja keras untuk mencapai objektif dan selaras dengan nilai Mereka ditakrifkan mengikut nilai moralMereka mempunyai kesan kepada pengikutnya berdasarkan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan rasa bimbang tentang hati nurani pengikut mereka, menarik nilai-nilai seperti kebebasan, keadilan atau nilai-nilai yang berbeza, mereka mencapai kesan dalam pengikut mereka yang menyedarkan mereka tentang objektif organisasi, mereka mendorong mereka untuk melampaui kepentingan mereka sendiri dan mengaktifkan keperluan mereka yang unggul, seperti pencapaian diri. 13. Mereka cuba meminimumkan kesilapanPemimpin transformasi cuba meminimumkan kesilapan, tetapi secara aktif melakukan ini, mereka cuba untuk menjangka mereka supaya tidak berlaku, tetapi apabila terjadi kesalahan, mereka tidak meratapi atau membalas, mereka hanya cuba mengubahnya menjadi pengalaman yang dipelajari dan oleh itu tidak menghukum orang bawahan kerana membuat Ia adalah kreatifMereka menjemput pengikut untuk menyumbang dengan idea-idea baru, mereka menggalakkan kreativiti menjadi melakukan ini, mereka menjemput anda untuk mengetahui secara kreatif cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dan melaksanakan mempunyai visi yang berorientasikan ke arah masa depan dan mengarahkan semua tenaga untuk menyelesaikan masalah rumit, tidak menggunakan pemikiran konvensional dan menggunakan kecerdasannya untuk mencapai Ia adalah interaktifIa adalah interaktif apabila bekerja sebagai satu pasukan sebagai strategi untuk mencapai sinergi dalam ini, ia memberi tumpuan kepada latihan dan mengembangkan lagi ahli-ahli organisasi dan melibatkan mereka dalam penerapan teknologi kepimpinan transformasi 1. Ia mempunyai kesan terhadap harga diri, gabungan dan keselamatan para pengikutMemandangkan ciri-ciri pemimpin transformasi, para pengikut akhirnya berasa yakin, dengan harga diri yang lebih tinggi dan sebahagian daripada ini memberi kesan kepada organisasi kerana pengikutnya bertindak balas secara positif terhadap apa yang diperlukan oleh pemimpin Meningkatkan prestasi pekerjaOleh kerana semua yang tersebut di atas, pengikut berusaha sebaik mungkin untuk mencapai usaha organisasi dan oleh itu mencapai prestasi dan prestasi yang lebih baik oleh para Ia memberi kesan kepada reaksi psikologi dan emosi pengikutnyaPenyelidikan yang berbeza telah menunjukkan bahawa kepimpinan transformasi mempunyai kesan positif terhadap tindak balas psikologi dan emosi para pengikut, sehingga prestasi mereka di tempat kerja juga lebih beberapa penyelidikan AS menunjukkan bahawa pengikut pemimpin transformasi, berbanding dengan pemimpin lain, menunjukkan lebih banyak prestasi kerja..Ini berlaku kerana mereka mempunyai lebih banyak keyakinan dan komitmen, yang berakhir anda mempengaruhi di peringkat Mereka boleh bertindak balas terhadap kerumitan organisasiSatu lagi kelebihan pemimpin transformasi ialah kerana mereka mengatur sendiri, mereka dapat menyesuaikan diri dengan apa yang diperlukan oleh organisasi, meningkatkan kecekapan dan keberkesanan peraturan sendiri, mereka menggalakkan kerjasama dan tanggungjawab dan dapat bertindak dengan berkesan terhadap kerumitan kepimpinan transformasi Pada masa-masa tertentu, kepimpinan transformasi mungkin bukan gaya yang paling bermanfaat bagi apabila kita bergerak dalam persekitaran yang stabil dinamik, dengan beberapa perubahan, di mana pengikut mempunyai pengalaman dan menikmati karya mereka, gaya transaksinya mungkin lebih pengikut mempunyai status, tergolong dalam organisasi yang saksama, dan mempromosikan kawalan diri dalam anggota mereka, gaya transaksional juga boleh menjadi gaya yang paling bermanfaat yang mengekalkan dan kecekapan para pemimpin transformasiDalam beberapa kajian mengenai pemimpin transformasi, sifat peribadi yang berbeza yang akan sesuai dengan pemimpin-pemimpin ini telah contoh, ia ditekankan bahawa mereka komited kepada orang ramai dan memenuhi keperluan mereka, melihat diri mereka sebagai agen perubahan dan fleksibel dan belajar dari pengalaman..Di samping itu, mereka adalah penglihatan, dengan kemahiran kognitif yang baik dan percaya kepada keperluan untuk menganalisis adalah orang yang mempromosikan nilai untuk membimbing tingkah laku orang dan berhati-hati ketika mengambil risiko. Bolehkah anda mengukur gaya kepimpinan??Model Bass dan Avolio, model kepimpinan penuh FRL berfungsi sebagai asas untuk mereka bentuk instrumen diagnostik, Questionnaire Kepimpinan MLQ Multifactor Leadership Questionnaire.Soal selidik ini membolehkan sekilas gaya kepimpinan setiap pemimpin dalam organisasi, supaya ukuran kerja mereka dapat disediakan, dari kawasan-kawasan untuk diperbaiki dan potensi mereka..Mengikuti rakan-rakan dan pemimpin pemimpin, supaya dia dapat diberikan maklum balas dari semua orang yang bekerja balas ini adalah penting kerana, sebagai contoh, salah satu ciri kepimpinan transformasi ialah pengawalan pemimpin transformasi mengatur sendiri untuk menamatkan tingkah laku mereka dengan jangkaan pengikut mereka untuk mengenal pasti Transformasi merangkumi empat komponen, walaupun ia adalah dimensi bebas tetapi berkaitan, yang merupakan komponen berkarisma, komponen inspirasi, pertimbangan individu ahli dan rangsangan intelektual..Dan apakah ciri-ciri lain yang anda fikirkan gaya kepimpinan transformasi??RujukanAyala-Mira, M., Luna, M. G., dan Navarro, G. 2012. Kepimpinan transformasi sebagai sumber untuk kesejahteraan di tempat kerja. Uaricha Journal of Psychology, 9 19, 102-112. Bernal Agudo, J. L. 2001. Memimpin perubahan kepimpinan transformasi. Buku Tahunan Pendidikan Jabatan Pengajian Sains Universiti Parra, O., dan Guiliany, J. G. 2013. Beberapa pertimbangan teoretis mengenai kepimpinan R., dan Bresó, E. 2013. Adakah penentu kepimpinan transformasi dalam motivasi intrinsik para pengikut? Jurnal Psikologi Kata dan Organisasi, 29, I. A., Escobar, G. R., Garcia, B. R. 2012. Pengaruh kepemimpinan transformasi ke atas beberapa pembolehubah kepuasan organisasi dalam pengajaran dan pentadbiran institusi pendidikan menengah atas. Jurnal Pusat M. R. dan Ortiz, C. 2006. Kepimpinan Transformasi, Dimensi dan Kesan ke atas Kebudayaan Organisasi dan Kecekapan Syarikat. Jurnal Fakulti Sains Ekonomi, Jilid X IV, 1, C. M. 2010. Kepimpinan transformasi dan jantina dalam organisasi ketenteraan. Tesis Doktor Universiti Complutense M., dan Sánchez, E. 2010. Kajian perbandingan nilai-nilai pemimpin transformasi dan transaksional awam dan tentera. Riwayat psikologi, 26 1, 72-79.
.
kelebihan dan kekurangan kepemimpinan transformasional